Imbas Serangan ke Ukraina, Spotify Tutup Kantornya di Rusia

KOMPAS.com- Spotify mengumumkan bahwa telah menutup kantornya di Rusia sejak Rabu lalu.

Spotif akan menutup kantornya sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Tindakan tersebut sebagai tanggapan atas serangan yang tak beralasan dari Moskow, Rusia terhadap Ukraina.

"Prioritas pertama kami selama seminggu terakhir adalah keselamatan karyawan kami dan untuk memastikan bahwa Spotify terus berfungsi sebagai sumber penting dari berita global dan regional saat mengakses informasi penting," kata Spotify dalam sebuah pernyataan dilansir dari Reuters, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Gagal Dapat Tiket Konser BTS, ARMY Donasikan Uang Mereka ke Unicef dan Ukraina

Sejak Juli 2021, undang-undang Rusia yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin telah mewajibkan perusahaan media sosial asing dengan lebih dari 500 ribu pengguna harian yang membuka kantor lokal atau layanan mereka akan dibatasi.

Menjelang tenggat waktu UU tersebut yaitu Maret 2022, hanya beberapa perusahaan termasuk Spotify yang memenuhi aturan tersebut dengan membuka kantor.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu, pemerintah Barat telah mendesak perusahaan-perusahaan untuk menyerang balik Putin dengan cara apa pun yang memungkinkan.

Baca juga: Spotify Pajang RAMENGVRL di Billboard Times Square New York

Spotify mengatakan telah meninjau ribuan konten sejak awal invasi, dan membatasi penemuan acara yang dimiliki dan dioperasikan oleh media yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia.

Awal pekan ini, menghapus semua konten dari media pemerintah RT dan Sputnik dari platform-nya di Uni Eropa, Amerika Serikat dan pasar lain di seluruh dunia, kecuali Rusia.

Hal itu mengikuti langkah Facebook Meta Platforms Inc (FB.O) dan Twitter (TWTR.N).

Terakhir, Spotify mengatakan, akan memberikan donasi untuk mendukung upaya korban invasi tersebut.