Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sadar Sudah Tua, Kak Seto Sempat Ingin Dipanggil Kek Seto

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Kompas.com
Kak Seto sangat mengagumi sosok Bung Karno sampai-sampai tanda tangannya juga merupakan hasil tiruan dari sang proklamator kemerdekaan Indonesia.
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Di usianya yang sudah tak muda lagi, psikolog anak Seto Mulyadi atau Kak Seto ingin mengubah nama panggilannya.

Kak Seto sempat ingin mengubah panggilan 'Kak' dan menggantinya menjadi 'Kek' di perayaan ulang tahun ke-70 yang digelar pada 28 Agustus 2021.

"Saya beberapa kali juga tanya kepada anak-anak saya, 'boleh enggak nanti pas umur 70 tahun, kemarin itu, langsung ayah umumkan panggilnya jangan Kak Seto, tapi Kek Seto?'" kata Kak Seto, dikutip dari konten BEGINU di kanal YouTube Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Namun, rupanya rencana pergantian panggilan itu tak disetujui oleh anak-anak Kak Seto.

Baca juga: Tukang Potong Rambut Langganan Pindah ke Bali, Kak Seto: Makanya Gondrong Gini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut mereka, predikat 'Kak' sudah menempel dan tidak bisa dilepaskan lagi dari nama Seto Mulyadi.

"Dulu, almarhum mertua saya juga manggilnya Kak juga. Bahkan, kakaknya istri saya atau kakak ipar saya manggilnya Kak juga. Jadi, ya sudah, nempel saja seperti Pak Kasur," kata Kak Seto.

Dalam perjalanan kariernya sebagai psikolog anak, Kak Seto menyebut hanya ada satu Presiden RI yang tidak memanggilnya dengan sebutan Kak.

Presiden yang dimaksud olehnya adalah Soekarno. Sebab, saat itu ia masih kecil dan belum berkontribusi di dunia anak Indonesia.

Predikat 'Kak' sendiri diberikan atas jasa Seto Mulyadi dalam membina anak-anak Indonesia selama lebih dari 40 tahun.

Baca juga: Kak Seto Pernah Ditegur Paspampres karena Boneka Si Komo Dianggap Menyentil Soeharto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi