JAKARTA, KOMPAS.com - Universal Music Group resmi menutup kantornya di Rusia sebagai bentuk protes invasi militer Rusia terhadap Ukraina.
Keputusan ini menambah deretan kantor-kantor besar yang melakukan hal serupa terhadap Rusia.
"Kami mendesak diakhirinya kekerasan di Ukraina sesegera mungkin," kata Universal Music dalam pernyataannya dilansir NME, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Big Hit dan Universal Music Group Akan Bentuk Boy Group Lewat Audisi di AS
Universal Music Group selanjutnya akan membantu para korban pengungsian akibat konflik yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina.
Mereka akan memberikan bantuan berupa logistik dan keperluan lainnya yang sedang dibutuhkan para korban.
"Kami mematuhi sanksi internasional dan bersama dengan karyawan dan artis kami, kami bekerja dengan kelompok-kelompok dari berbagai negara (termasuk AS, Inggris, Polandia, Slovakia, Jerman, Republik Ceko, dan Hongaria) mendukung upaya bantuan kemanusiaan untuk membawa bantuan mendesak kepada para pengungsi di wilayah tersebut," kata Universal Music Group.
Baca juga: Kematian Aktor Ukraina Pasha Lee Saat Berperang Membela Negara
Padahal Rusia sendiri merupakan pasar musik global yang terbilang besar di dunia.
Menurut data Federasi Internasional Industri Fonografi Rusia menempati posisi ke-20 global dengan catatan penjualan musik 199 juta dolar AS pada 2020, dengan tingkat pertumbuhan 30 persen.
Sebelumnya, layanan streaming musik Apple dan Spotify juga telah menarik jutaan pelanggannya dari Rusia karena aksi invasi militer terhadap Ukraina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.