Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Prosesi Pemakaman Tangmo Nida Dimulai Saat Kasusnya Belum Terungkap

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @melonp.official
Tangmo Nida
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Prosesi pemakaman aktris Thailand, Tangmo Nida akan berlangsung selama tiga hari ini, mulai Jumat (11/3/2022) hingga Minggu (13/3/2022) besok.

Tangmo Nida disemayamkan di Liberty Church Bangkok. Acara memorial tersebut berlangsung mulai pukul 18.30 hingga 20.30 waktu setempat.

Acara tersebut terbuka untuk keluarga, penggemar, masyarakat umum dan media.

Walaupun gedung Liberty Church Bangkok mampu menampung 3.000 orang, prosesi pemakaman Tangmo Nida hanya bisa dihadiri separuh dari kapasitas karena peraturan di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: 5 Fakta Penyelidikan Kasus Kematian Tangmo Nida

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik juga bisa menyaksikan proses pemakaman Tangmo Nida dalam siaran langsung di YouTube Liberty Church Bangkok atau stasiun televisi Thailand.

Berikut ini rangkuman Kompas.com dari prosesi pemakaman Tangmo Nida.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

1. Kehadiran manajer

Manajer sekaligus sahabat mendiang Tangmo Nida, Idsarin Juthasuksawat atau Gatick terlihat menghadiri acara memorial tersebut.

Kehadiran Gatick di acara memorial Tangmo Nida menjadi sorotan karena dia termasuk salah satu orang yang dicurigai terlibat kematian Tangmo Nida.

Gatick adalah satu dari lima orang di kapal yang membawa Tangmo Nida pada Kamis (24/3/2022). Aktris 37 tahun itu dinyatakan jatuh dari kapal itu dan tenggelam.

Baca juga: Sikap Orang-orang Terdekat Tangmo Nida atas Kematiannya

Banyak kejanggalan dari jawaban Gatick dalam pemeriksaan, termasuk alasannya tidak langsung menolong Tangmo yang jatuh dan memberitahu ibunda artis tersebut.

Gatick terlihat datang sore hari memakai pakaian berwarna putih dan membawa buket bunga hydrangea.

Bunga Hydrangea diketahui melambangkan rasa syukur, rahmat dan keindahan.

2. Tangis sang manajer

Di dalam bunga itu, Gatick juga meninggalkan surat.

"Saya senang saya ada di setiap tahap kehidupanmu. Dan kamu juga ada dalam hidupku, berbagi air mata, senyum, dan tawa," tulisnya dalam kartu ucapan.

Gatick mengatakan, ia sudah menganggap Tangmo seperti saudaranya sendiri. Dia juga meminta maaf karena tak bisa menjaga Tangmo dengan baik.

Baca juga: Ramai Dituding Terlibat Pembunuhan, Manajer Tangmo Nida Terlihat Menangis di Upacara Pemakaman

"Aku dan kamu lebih dari teman, itu keluarga dan ini sangat berharga. Kamu bersama Tuhan hari ini di surga senyum dan tawamu akan selalu ada di hatiku, maaf aku tidak menjagamu dengan baik," imbuhnya dalam pesan kartu seperti dikutip dari pptvhd36 yang merupakan website dari televisi PPTV HD Thailand.

Gatick terlihat menangis dalam prosesi pemakaman Tangmo Nida.

3. Kematian Tangmo masih diselidiki

Di tengah prosesi pemakaman, beredar kabar bahwa kasus kematian Tangmo Nida ditutup pada Jumat (11/3/2022) lalu.

Namun, nyatanya kasus tersebut belum ditutup. Letnan Jenderal Polisi Jiraphat Phumchit, Komandan Polisi Provinsi Daerah 1, mengatakan mereka belum menutup kasus Tangmo.

Mereka belum menutup kasus karena pihak kepolisian sedang mengumpulkan bukti terutama hasil forensik yang telah dikirim ke Departemen Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj Universitas Mahidol.

Baca juga: Heboh Kasus Tangmo Nida Disebut Ditutup, Pernyataan Polisi Jadi Sorotan

Lembaga Kedokteran Forensik nantinya akan mengumpulkan laporan dan menyerahkan kepada penyidik, serta hasil pembuktian untuk dikirim ke penyidik untuk dianalisis datanya.

Dikutip dari MorningNewsTV3, polisi juga berbicara terkait munculnya komentar tentang tubuh Tangmo Nida memiliki luka di kepala, tubuh dan gigi, yang tidak normal karena tenggelam.

Polisi provinsi wilayah 1 mengatakan jika ada yang memiliki informasi atau memiliki bukti maka disarankan agar membawa informasi tersebut kepada penyidik untuk diperiksa.

4. Polisi sebut Tangmo Nida meninggal karena kecelakaan

Sampai saat ini sudah ada 80 orang yang telah diperiksa.

Polisi masih menyatukan hasil kesaksian, bukti forensik, segala sesuatu yang berkaitan dengan kematian Tangmo Nida untuk dianalisis dan dirangkum demi mendapatkan fakta yang akurat.

Polisi juga masih menganalisis pernyataan berbeda dari saksi-saksi yang ada di kapal.

Baca juga: Polisi Sebut Hasil Otopsi Tak Temukan Tanda Pemukulan di Tubuh Tangmo Nida

Dengan semua bukti yang ada sekarang, polisi mengatakan kasus Tangmo Nida merupakan kasus kecelakaan.

Belum ditemukan bukti adanya pembunuhan seperti yang diarahkan oleh masyarakat mengenai masalah ini.

Saat ini, masih ada dua tersangka dalam kasus ini, Robert yang mengemudikan kapal dan Por, pemilik kapal, dengan tuduhan kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain.

5. Pernyataan polisi disorot

Dalam kasus kematian Tangmo Nida, polisi dihujani berbagai kritik warganet dari berbagai negara Asia.

Warganet merasa kecewa dengan pernyataan polisi yang menyebut kematian Tangmo adalah kecelakaan.

Baca juga: Tolak Tawaran Uang untuk Wawancara, Jawaban Kekasih Tangmo Nida Tuai Pujian

"Kami orang Vietnam tidak akan datang ke Thailand jika kasus Watermelon (Tangmo) tidak adil, karena kami merasa tidak aman," tulis @thanhhu84808503.

"Saya ingin berdiri dan berduka untuk sistem peradilan negara ini. Buktinya sangat jelas sehingga saya ingin mengatakan bahwa itu adalah kecelakaan. Mulut dialiri uang," tulis @sasikorn_s.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi