Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Polisi Temukan Bukti Baru dari Kasus Kematian Tangmo Nida

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @melonp.official
Tangmo Nida
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Polisi disebut telah memperoleh rekaman baru untuk kasus kematian aktris TV Pattarathida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida jatuh ke laut bulan lalu.

Menurut Letjen Pol Jirapat Phumichit, komisaris Kepolisian Daerah Provinsi 1, kemarin penyelidik telah memperoleh "bukti baru" dari video CCTV yang diambil dari sebuah bangunan di tepi sungai Chao Phraya.

Dilaporkan, dari rekaman itu menunjukkan seseorang berdiri dan duduk di belakang speedboat yang ditumpangi Tangmo Nida.

Jirapat kemudian mengatakan, berdasar rekaman CCTV, orang tersebut terlihat duduk di belakang speedboat pukul 22.34 pada 24 Februari, sebelum artis itu jatuh ke sungai.

"Bukti ini berguna karena akan membantu penyidik mendapatkan kejelasan lebih dalam kasus ini," kata Letjen Pol Jirapat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia mengatakan polisi akan meminta ahli dari rumah produksi untuk membantu meningkatkan kejelasan rekaman dan memeriksa koordinat GPS speedboat.

Baca juga: Dianggap Banyak Kejanggalan, Penggemar Tangmo Nida Demo di Depan Kantor Polisi

Bagaimanapun, polisi tidak akan mengatakan apakah orang yang terlihat dalam rekaman itu adalah Tangmo, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Pol Kol Songsak Raksaksakul, direktur Institut Pusat Ilmu Forensik Kementerian Kehakiman, mengatakan bahwa lembaga tersebut akan membentuk panel untuk melakukan postmortem kedua dari tubuh Tangmo.

Hal ini dilakuakn seperti yang diinginkan oleh ibunya, dan akan mengundang dokter dari lembaga lain untuk bergabung.

"Jenazahnya akan disimpan di Rumah Sakit Universitas Thammasat, dan pemeriksaan ulang diharapkan selesai tidak kurang dari 30 hari," kata Kolonel Pol Songsak.

Baca juga: Polisi Sebut Hasil Otopsi Tak Temukan Tanda Pemukulan di Tubuh Tangmo Nida

Tubuh aktris itu seharusnya dikremasi tetapi pada hari Senin (14/3/2022).

Tapi ibunya meminta penyelidik untuk memindahkan mayatnya ke institut untuk pemeriksaan ulang.

Trairit Temahiwong, kepala Departemen Investigasi Khusus (DSI), mengatakan DSI akan menyelidiki kasus ini jika keluarga Pattarathida meminta mereka untuk melakukannya.

Khunying Dr Pornthip Rojanasunant, mantan direktur Institut Pusat Ilmu Forensik, mengatakan di Facebook bahwa keluarga mungkin memiliki kesempatan langka untuk mengakses hasil postmortem.

Pornthip mengatakan banyak orang secara keliru percaya bahwa hanya polisi yang memiliki akses ke laporan-laporan ini.

Menurut undang-undang, dokter forensik memiliki kewajiban untuk mengungkapkan kebenaran.

Pornthip juga mengatakan, karena otopsi di Thailand telah diintegrasikan ke dalam penyelidikan polisi, prosesnya mungkin tidak setransparan yang seharusnya.

Dia mengatakan Thailand harus mengadopsi Protokol Minnesota PBB, seperangkat pedoman untuk dokter yang mengatakan bahwa dokter harus independen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Bangkokpost
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi