Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Dinilai Mencurigakan, Komite Hak Asasi Manusia Akan Awasi Penyelidikan Kematian Tangmo Nida

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/melonp.official
Jenazah aktris Thailand, Nida Patcharaveerapong ditemukan mengambang di Sungai Chao Phraya pada Sabtu (26/2/2022).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Komite Dewan tentang hak asasi manusia, kebebasan dan perlindungan konsumen akan membentuk panel untuk melihat penanganan penyelidikan polisi atas kematian aktris TV Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida yang banyak menerima kritikan.

Saat dibentuk, anggota dewan Somchai Sawaengkan mengatakan minggu depan akan memanggil pejabat dari kepolisian Nonthaburi, Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi dan Kantor Ilmu Forensik Kepolisian untuk dimintai keterangan.

Sementara itu, Khunying Porntip Rojanasunan, ahli forensik terkenal yang juga menjadi senator juga akan menjadi anggota komite.

Khunying akan melakukan pemeriksaan mayat kedua yang diminta oleh ibu mendiang aktris.

Baca juga: Viral Video Mantan Suami dan Kekasih Tangmo Nida Berpelukan di Upacara Pemakaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedangkan senator Kamnoon Sidhisamarn akan mengamati pemeriksaan kamera keamanan di Jembatan Rama VII.

Kamera itu diyakini menyimpan lebih banyak petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi pada 24 Februari.

Khunying Porntip mengatakan dia mengharapkan autopsi kedua untuk menjelaskan lebih banyak pertanyaan yang paling banyak ditanyakan.

Baca juga: Polisi Temukan Bukti Baru dari Kasus Kematian Tangmo Nida

Yaitu tentang luka besar di salah satu paha Tangmo, apakah itu terjadi sebelum atau sesudah dia jatuh di Sungai Chao Phraya.

"Kasus ini sudah aneh sejak awal," kata Khunying.

Diberitakan sebelumnya, ribuang penggemar Tangmo Nida melakukan demonstrasi di Markas Besar Kepolisian Kerajaan Thailand (RTP), Sabtu (12/3/2022).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa untuk menyerukan keadilan atas kematian Tangmo Nida pada 24 Februari 2022 lalu.

Gerakan itu lahir dari rasa skeptis publik pada penyelidikan atas kasus kematian Tangmo yang dilakukan pihak kepolisian setempat.

Di mana, pada awalnya sempat ada pernyataan yang dinilai bertentangan dengan fakta yang telah terjadi.

Lima orang rekan Tangmo yang sempat bersamanya pada malam kejadian menyampaikan kesaksian yang belum jelas.

Belum lagi kesaksian orang yang pertama melihat dan menemukan jenazah Tangmo, yang mengatakan adanya luka di bagian kepala serta bagian gigi yang hilang.

Namun polisi justru membantah adanya pemukulan di kepala dan menyebut tidak ada gigi yang hilang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Bangkokpost
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi