KOMPAS.com – Petugas penyelamat sekaligus saksi mata kematian Tangmo Nida, Ekkapun "Tide" Bunluerit, membantah hasil autopsi terbaru dari Tangmo Nida.
Diketahui, hasil autopsi awal Tangmo tak menunjukkan tanda-tanda adanya luka memar di tubuh Tangmo Nida. Gigi dan tulang Nida pun ada pada tempatnya.
Padahal, menurut Tide, wajah Tangmo Nida terlihat seperti terkena pukulan benda keras. Ia melihat ada memar di sekitar mata kanannya dan beberapa gigi Nida tampak patah.
Tide adalah orang pertama yang melihat jenazah Tangmo Nida setelah dievakuasi dari sungai Chao Phraya.
Baca juga: Perkembangan Hasil Autopsi Jenazah Tangmo Nida
Tide menuturkan, setidaknya salah satu gigi Nida benar-benar patah. Bukan di bagian depan, Tide melihat gigi bagian dalam Nida di bagian kanan patah dan bersikeras membenarkan apa yang dilihatnya.
“Kalau memang tidak ada apa-apa, jenazahnya pasti sudah dikremasi,” kata Tide dilansir Morning News TV3, Rabu (16/3/2022).
Tide mengaku hanya mengungkapkan apa yang dia lihat dan tidak ingin berbohong atau menutupi fakta.
“Kita harus menjawab pertanyaan banyak orang, untuk transparansi tentang penyebab kematian yang sebenarnya,” ujar Tide.
Baca juga: Hasil Autopsi Tunjukkan Tangmo Nida Tenggelam
“Secara pribadi, sejauh melihat jenazah, bisa jadi ada kecelakaan atau pertengkaran di kapal hingga kecelakaan itu terjadi,” lanjut Tide.
Tide menegaskan hanya berdiri sebagai saksi mata yang menuntut keadilan bagi Nida.
Sebagai informasi, jenazah Tangmo Nida seharusnya dikremasi pada Senin (14/3/2022).
Namun, ibu Tangmo Nida dan keluarga yang lain meminta penyelidik memindahkan Nida ke lembaga forensik untuk diautopsi ulang.
Baca juga: Perjalanan Karier Mendiang Tangmo Nida, Bintangi Lebih dari 40 Film
Awalnya, rencana otopsi jenazah Nida yang kedua akan digelar pada Kamis (17/3/2022). Namun, kini rencana tersebut bisa diundur hingga minggu depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.