Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

5 Fakta Jakarta Vs Everybody, Film soal Kerasnya Kehidupan Jakarta

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/Pratama Pradana Picture
film Jakarta Vs Everybody.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penikmat tontonan film kehadiran karya baru dari sutradara Ertanto Robby Soediskam yang berjudul film Jakarta vs Everybody.

Film ini menampilkan kisah kerasnya kehidupan Jakarta, khususnya soal peredaran narkoba.

Bertabur bintang, Jakarta vs Everybody sudah tayang di Bioskop Online sejak 19 Maret 2022. Berikut lima faktanya

1. Pemeran top

Pemain utama Jakarta vs Everybody adalah Jefri Nichol yang bermain sebagai Dom.

Dom dikisahkan sebagai pemuda yang bermimpi jadi aktor di Jakarta namun berujung ditawari pekerjaan sebagai kurir narkoba.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Wulan Guritno dan Ganindra Bimo Bicara Adegan Panas Mereka di Film Jakarta vs Everybody

Wulan Guritno dan Ganindra Bimo didapuk sebagai pemeran Pinkan dan Radit yang telah lama menikah.

Ada pula Dea Panendra yang pernah bermain di Penyalin Cahaya.

2. Narkoba

Karena berkaitan erat dengan narkoba, para pemeran mendalami karakter mereka langsung dari orang yang pernah mengalaminya.

Wulan Guritno menuturkan, mereka berdiskusi dengan mantan penjual narkoba kelas bawah yang pernah masuk penjara.

Baca juga: Tak Ingin Jadi Bandar Narkoba Biasa, Ganindra Bimo Naikkan Berat Badan di Film Jakarta vs Everybody

Dari situ, mereka mengerti cara-cara penjual dan pengedar narkoba menjalankan aktivitasnya dengan barang haram itu.

"Gimana cara bungkusnya (narkoba) supaya terlihat real dan pada saat disitribusikan tidak terlihat. Misalnya dimasukkan ke bungkus permen," kata Wulan Guritno dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/3/2022).

3. Demi peran

Demi mendalami peran, Wulan Guritno dan Ganindra Bimo melakukan sejumlah proses.

Wulan Guritno bersama Dea Panendra dan Jefri Nichol menyamar ketika pergi ke kelab malam di kawasan pusat kota Jakarta.

Sebab Wulan Guritno yang berperan sebagai DJ ingin menganalisa suasana di sana.

"Kita duduk, kita dengarin musiknya, memahami vibe-nya, perhatiin orang-orang yang datang. Perhatiin musiknya, jogetnya. DJ-nya juga gimana," lanjut perempuan berusia 40 tahun itu.

Baca juga: Sama seperti Dom di Film Jakarta vs Everybody, Jefri Nichol Pernah Diusir Saat Syuting

Sementara Ganindra Bimo tidak ingin penampilannya sebagai bandar narkoba yang umum. Ia punya penggambaran tersendiri.

"Gue naikin berat badan dari 80 ke 96 kilogram," tutur Ganindra Bimo yang senang bisa makan apa saja tanpa perlu menjaga badan saat itu.

4. Jefri Nichol ikut sumbang ide cerita

Selain berakting, Jefri Nichol ikut menyumbangkan ide saat cerita dikembangkan.

Alhasil, namanya ditulis dalam credit title.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Penayangan Film Jakarta vs Everybody Resmi Ditunda

"Sebenarnya aku cuma bantu lima persen doang, sisanya Mas Robby dan aku pun enggak nulis. Cuma waktu brainstorming, 'Kayaknya habis begini mending gini deh, Mas'. Cuma ikut ngayal gitu," jelas Jefri Nichol.

Jefri Nichol berujar sang sutradara berbaik hati memasukkan namanya sebagai penulis.

5. Adegan panas

Sebagai suami istri, Wulan Guritno dan Ganindra Bimo juga terlibat adegan panas.

Kata Bimo, adegan suami istri itu bukan benar-benar dilakukan lalu difilmkan namun membuatnya hidup dengan "akrobat".

"Koreonya harusnya gimana gitu kan. At the end semuanya koreo(grafi)," jelas Ganindra Bimo.

Adapun Wulan Guritno mementingkan kenyamanan lawan mainnya.

"Kalau aku nyamannya harus wangi. Jadi sebelum melakukan, kita mandi," ungkap Wulan Guritno yang menegaskan tidak mandi berbarengan.

Jakarta vs Everybody pernah melenggang ke Festival Film Black Nights Tallinn ke-24 (Pimedate Ööde Film Festiva - POFF) 2020 dan tayang di Estonia pada tanggal 26 November 2020.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi