Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kemendikbud Ristek Ajukan Anggaran Rp 2,5 Miliar per Film untuk Direstorasi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Kristianto Purnomo.
Film-film lawas di Sinematek, sebuah ruang bawah tanah di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan diketahui telah menyelesaikan proyek restorasi film-film lawas terbaik Indonesia.

Hingga kini, beberapa hasil restorasi itu kini ditayangkan di kanal YouTube Indonesiana TV.

Keempat film yang direstorasi itu yakni Darah dan Doa (1950) karya Usmar Ismail; Pagar Kawat Berduri (1961) karya Asrul Sani; Bintang Ketjil (1963) karya Wim Umboh dan Misbach Jusa Biran; dan film Kereta Api Terakhir (1981) karya Mochtar Soemodimedjo.

Baca juga: Sinopsis Film Tiga Dara Hasil Restorasi, Tayang di Bioskop Online

Rencananya, bakal ada beberapa restorasi yang akan dibuat oleh Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbud Ristek.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal itu diungkap oleh Direktur Perfilman dan Musik, Ahmad Mahendra.

"Poin kami tahun depan, kami juga mementingkan kearsipan, setelah sebelumnya melakukan restorasi. Kami mengarahkan vitalisasinya. Tidak hanya film tapi musik. Kita digitalisasi," kata Ahmad Mahendra dalam salah satu acara diskusi dalam Kongres BPI di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Bersama BPI, Netflix Salurkan Dana Bantuan untuk Pekerja Film Indonesia

Ahmad menuturkan, anggaran restorasi film itu mencapai Rp 2,5 miliar per film.

Pada tahun 2023, pemerintah berencana merestorasi dua hingga tiga film lawas Tanah Air.

"Tahun depan, restorasi lagi. Mudah-mudahan anggaran disetujui. Kami mau restorasi beberapa film. Kemarin saya tanya, satu (film) Rp 2,5 miliar. Setahun cukup 2 atau 3 karena kondisi SDM cuma segitu bisanya," lanjut Ahmad.

Rencana tersebut juga didukung oleh Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Hanifah Makarim.

"Film bisa perkenalkan daerah, budaya itu bisa diangkat dari film. Itu harus kita pertahankan. Dari sisi SDM, menurut saya mesti perlu ditingkatkan," ujar Hanifah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi