Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ibu Tangmo Nida Tarik Permintaan Penyelidikan dari Komite Senat

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @melonp.official
Tangmo Nida
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

KOMPAS.com - Ibu mendiang artis Thailand Tangmo Nida, Panida Sirayootyotin, menarik permintaan penyelidikan dari Komite Senat, Senin (28/3/2022).

Panida sebelumnya meminta Komite Senat tentang Hak Asasi Manusia, Kebebasan, dan Perlindungan Konsumen untuk menyelidiki polisi yang menangani kematian putrinya.

Panida Sirayootyotin meminta Ketua Komite Senator Somchai Sawaengkarn agar dia diizinkan untuk menarik kembali surat yang diajukan oleh mantan pengacaranya, Krissana Sriboonpim.

Baca juga: Pernyataan soal Kematian Tangmo Nida Dinilai Mencurigakan, 5 Orang di Kapal Diminta Tes Poligraf

Dia telah memberi wewenang kepada Krissana untuk menulis surat, yang ditandatangani olehnya berisi permintaan komite untuk menyelidiki kasus ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun setelah menunjuk pengacara baru, Decha Kittiwitthayanan, Panida menemukan bahwa surat itu tidak menyampaikan niatnya dengan benar.

Decha menyarankan untuk menarik surat itu, kata Panida.

Panida ditemani Decha ketika bertemu Somchai.

Baca juga: Kasus Kematian Tangmo Nida Tak Kunjung Usai, Kini 15 Ahli Forensik Dikumpulkan

Somchai telah menerima surat itu dan mengatakan, permintaan terakhir Panida akan dipertimbangkan oleh komite pada pertemuan minggu depan.

Somchai juga bersikeras bahwa komite tidak ikut campur dalam kasus polisi, tetapi bekerja dengan lugas untuk memastikan keadilan bagi semua pihak.

Mantan Kepala Pemeriksa Forensik Pornthip Rojanasunan, anggota Komite Senat, juga mengatakan pada hari Senin bahwa tidak ada upaya untuk campur tangan dalam kasus polisi.

Baca juga: Por dan Robert Tersangka di Kasus Tangmo Nida Mendadak Jadi Biksu

Somchai mengatakan sebelum bertemu dengan Panida bahwa komite telah menerima petisi Panida untuk menyelidiki kematian putrinya karena itu adalah kasus kriminal yang mempengaruhi banyak orang.

Komite percaya itu akan menjadi kepentingan publik. Ini soal kepercayaan publik terhadap proses peradilan.

Komite pun sudah merencanakan untuk mempertimbangkan permintaan itu pada pertemuan minggu depan, katanya.

Bagaimana komite akan melanjutkan masalah ini akan dibahas kemudian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Bangkok Post
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi