Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Andibachtiar Yusuf Singgung Minimnya Eksplorasi Tema di Perfilman Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/FER GREGORY
Ilustrasi film dan bioskop.
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Andibachtiar Yusuf mengatakan salah satu permasalahan perfilman Indonesia dewasa ini ada pada hal eskplorasi tema.

Menurut sutradara film Baby Blues itu, film Indonesia kurang variatif dan kerap terjebak pada tema yang sama.

"Di Hari Film Nasional, industri film tantangan besarnya tema yang itu-itu aja sih," kata Andi saat ditemui di sela forum Akatara hari kedua di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Andibachtiar Yusuf Berharap Film Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Andi berpendapat permasalahan ini tak bisa hanya dibebankan pada satu pihak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yang salah siapa? Kreatornya? Ya, enggaklah. Ketika kesempatan ada seluas-luasnya di dunia ini, kita masih di situ aja," lanjutnya.

Sutradara serial Star Stealer itu menyimpulkan, yang membuat tema film Indonesia itu-itu saja adalah persoalan sistem.

Baca juga: Hari Film Nasional, Andibachtiar Yusuf Sebut Pekerja Film Indonesia Bisa Kalahkan Hollywood

"Saya percaya bukan salah kreator atau apanya, tetapi sistem penunjang. Di tengah semua pilihan banyak, kita harus berani. Menurut gue bukan soal berani, tetapi berbeda," ucap Andi.

Di sisi lain, Andi kembali mengungkap cita-cita banyak sineas Tanah Air, bahwa film Indonesia harusnya menjadi tuan rumah di negara sendiri.

"Kalau Korea itu 21 hari buat film nasional tayang. Sisanya baru film luar. Artinya ada promosi dari mulut ke mulut, kebijakan pemerintah. Itu satu hal, hal lain misalnya aturan sensor," ujar Andi.

Baca juga: 60 Investor Siap Biayai Produksi 50 Proyek Film Indonesia lewat Akatara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi