JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Chris Ryan ceritakan bagaimana investasi bodong berkedok robot trading Fahrenheit merugikan para korban dalam waktu 90 menit saja.
Chris Ryan adalah satu dari sekian banyak korban Fahrenheit, sehingga ia tahu betul bagaimana robot trading itu menipu para investor.
Chris mengalami kerugian besar di Fahrenheit saat aplikasi itu melakukan margin call pada 196 orang secara bersamaan.
Margin call (MC) adalah pemberitahuan broker investasi pada investor agar menambah modal.
Fahrenheit kemudian melakukan 60 open posisi di mana semua posisi sengaja dibuat mengalami kerugian atau loss.
"Diakomodir satu grup dari 197 orang, begitu scam, itu scam pas live, itu kita di-margin call-kan berjemaah," ucap Chris.
"Gue lihat tuh gue kayak, gila man, mereka melakukan 60 open posisi yang di mana setiap open posisi dibuat loss. Jadi seakan-akan dibuat market kita loss, kita kehilangan modal kita," sambungnya.
Sebelumnya Chris menjelaskan bahwa ada robot master di robot trading itu, yang mana satu robot master menaungi banyak orang di dalamnya. Ketika robot master melakukan open posisi dan kalah, maka semua member akan mengalami hal sama.
Baca juga: Perkembangan Kasus Indra Kenz, Polisi Sudah Limpahkan Berkasnya ke Kejaksaan
"Kinerja master, jadi open posisi untuk semua member. Misalnya membernya ada 20.000 member, masternya open posisi satu, itu 20.000 membernya sama tuh enggak ada yang beda. Lu loss misalnya hari ini, semua orang yang ada di Fahrenheit loss," ucap Chris.
Saat mengalami loss, Chris Ryan langsung mengoceh di grup. Ia mengadu pada "upline" atau "leader" yang menaunginya di robot trading itu.
Kata Chris, orang-orang di atasnya sangat responsif sehingga mereka sepakat untuk bekerja sama melaporkan CEO Fahrenheit, Hendry Susanto ke polisi.
Dari 197 orang yang merugi di grup tersebut, sebanyak 97 orang maju menuntut pertanggungjawaban.
Baca juga: Nikita Willy Melahirkan, Indra Priawan Temani di Dalam Ruang Bersalin
"Cuma 97 (orang) yang mau memperkarakan ini. Sisanya ada yang ngerasa sudah hopeless duluan, enggak bakal balik," kata Chris.
Saat di-margin call-kan oleh Fahrenheit, Chris Ryan menyimpan dana sebanyak 5.000 dollar AS atau Rp 82,5 juta termasuk biaya robot trading. Adapun total kerugian dia dan timnya mencapai Rp 30 miliar.
Kata Chris, banyak korban yang mengalami kerugian lebih besar dari dirinya gara-gara robot trading.
Diceritakan oleh Chris, seorang teman menggadaikan rumah dan mobil demi memasukkan dana ke robot trading.
Baca juga: Outfit Dituding Tak Semewah Dulu, Istri Doni Salmanan: Yang Penting Selaras
"Teman gue dari punya Rp 10 miliar, digadaikan rumahnya, gadaikan mobilnya, masukin ke robot trading, dan sekarang WD-nya enggak jelas, sisa duitnya tinggal Rp 300 juta di rekening, cicilannya Rp 80 juta lebih," ucapnya.
Ada juga, seorang teman yang menggunakan uang tabungan selama 10 tahun untuk membeli rumah dan biaya pendidikan ke robot trading.
"Sekolah adiknya dia jadi pusing, enggak bisa beli rumah juga, banyak sih yang cerita sedih," kata dia.
Kisah-kisah para korban mendorong keberanian Chris untuk melaporkan investasi bodong berkedok robot trading ke pihak berwajib.
Baca juga: Doni Salmanan Titip Pesan untuk Istri Jelang Ramadhan
Sebelumnya diberitakan, Chris Ryan bekerja sama dengan 97 orang korban lain melaporkan CEO Fahrenheit Hendry Susanto ke Bareksrim Polri.
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (9/4/2022), atas laporan tersebut Hendry Susanto ditangkap di Jakarta pada Selasa (22/3/2022).
Tiga pelaku lain yang bertugas jadi admin, pengajak, serta pengelola website Fahrenheit juga ditangkap polisi di bulan yang sama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.