Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

3 Fakta Seru Syifa Hadju dan Hanung Bramantyo di Serial 17 Selamanya

Baca di App
Lihat Foto
Dok. WeTV
Syifa Hadju menceritakan adegan Dawai berdarah-darah dalam serial 17 Selamanya merupakan salah satu adegan terfavorit selama proses syuting.
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Serial 17 Selamanya akan memasuki episode akhir pada pekan ini.

Serial yang dibintangi Rizky Nazar dan Syifa Hadju tersebut memiliki cerita unik dan menarik di balik proses syutingnya.

Pengalaman unik dan menarik itu bahkan sempat dibagikan para pemain dalam sesi diskusi daring belum lama ini.

1. Scene Dawai Berdarah-darah

Syifa Hadju mengaku banyak sekali menjalani adegan yang membutuhkan fokus.

Apalagi ia memerankan dua karakter berbeda, yakni Dawai dan Anjani.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikisahkan Dawai adalah wanita berusia 50 tahun, tetapi rupanya terlihat 17 tahun karena meminum air mata Roro Jonggrang.

Baca juga: WeTV Rilis Fast Track untuk Serial 17 Selamanya

Di episode 6, ia harus menjalani scene klimaks tatkala identitasnya terbongkar Romo Warman.

Sekujur kepala hingga mulutnya mengeluarkan banyak darah.

"Ini scene paling seru sih karena ini pertama kali aku ngerasain aku diselang gitu sambil harus berkonsentrasi dan berakting kesakitan dan nangis," kata Syifa dalam keterangan pers tertulis, Senin (11/4/2022).

Meski demikian, adegan Dawai berdarah-darah ini menjadi adegan terfavorit Syifa Hadju selama syuting 17 Selamanya.

"Aku juga kaget sendiri kenapa pas take jadi banyak banget keluar darahnya mulai dari kepala sampai aku harus muntah darah. Ini salah satu scene favorit aku di sepanjang series ini," ujar Syifa.

2. Misteri Kebenaran Air Mata Roro Jonggrang

Hidup abadi merupakan premis dari cerita 17 Selamanya di mana seseorang yang meminum air mata Roro Jonggrang tak akan pernah terluka dan tetap hidup abadi.

Baca juga: 4 Fakta Menarik Serial 17 Selamanya, Penuh Misteri

Namun banyak penonton yang dibuat penasaran dengan kebenaran air mata tersebut di dunia nyata.

Rasa penasaran tersebut pun dijawab Hanung Bramantyo selaku sutradara.

"Coba saja datang ke Candi Prambanan saat gerhana matahari siapa tahu akan keluar air mata dari patung Roro Jonggrang, semoga saja awet muda," kata Hanung.

3. Sindir Remaja yang Suka ke Dukun

Dalam series ini turut diceritakan sosok Bobby yang diperankan Thomi Baraqbah pergi ke Romo Warman, salah satunya supaya dia dibantu untuk mendapatkan cinta Cindy (Steffi Zamora).

Adegan ini rupanya mewakili sebuah fenomena yang diamati Hanung khususnya untuk orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural.

Hanung Bramantyo tak menampik bahwa fenomena dukun memang sudah lama ada di Indonesia.

Di dunia film saja, para pelaku sudah pasti berhubungan dengan pawang hujan demi memastikan cuaca baik saat syuting.

Baca juga: Rizky Nazar Ungkap Pengalaman Syuting Bareng Syifa Hadju di Serial 17 Selamanya

"Jadi di series ini saya bikin sosok Romo Warman dan Bobby itu real, tapi saya enggak buat sosok Romo Warman pakai baju putih-putih," ucap suami Zaskia Adya Mecca tersebut

WeTV Original 17 Selamanya merupakan series bergenre drama, semi fantasi dan action yang disutradarai Hanung Bramantyo dan terdiri dari tujuh episode.

Serial ini bisa disaksikan di layanan streaming WeTV.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi