JAKARTA, KOMPAS.com- Vokalis grup band Setia Band yang dulu bernama ST 12, Charly Van Houten mengatakan ada tiga lagu populer mereka yang sebenarnya hampir menjadi lagu Kangen Band.
Charly yang saat itu sudah menulis lagu dan bersiap untuk launching ST 12, mendadak diminta membuat lagu untuk Kangen Band.
"Ini udah mau launching ST 12 dengan 'Putri Iklan'. Dua minggu ke depan udah mau rilis," kata Charly dikutip dari YouTube Vindes.
"Tiba-tiba aku diminta sama Yongki bikin lagu buat Kangen Band, tiga lagu. Si Dika udah belajar, Yongki ngedadak 'Char kayaknya ini bagus dibawain dulu aja dah,'" lanjutnya.
Baca juga: Charly Van Houten Bantah Setia Band Bubar
Akhirnya lagu yang awalnya dibuat Charly untuk Kangen Band itu berujung dengan dibawakan sendiri oleh ST 12.
Ada tiga lagu yang sebenarnya akan diberikan saat itu.
"Ada tiga lagu di luar konsep, 'Puspa', 'Saat Terakhir' sama 'Cari Pacar Lagi', tiga lagu itu sebetulnya buat Kangen Band tadinya dibikin," kata Charly.
Tiga lagu tersebut akhirnya ada dalam album P.U.S.P.A yang dirilis ST 12 tahun 2008.
Dalam album tersebut, selain tiga lagu yang awalnya akan diberikan untuk Kangen Band, juga terdapat lagu lain yang tak kalah populer.
Baca juga: Setia Band: Kami Mencoba Berkarya Setulus Mungkin
Seperti "Saat Terakhir", "Putri Iklan" hingga "Jangan Pernah Berubah".
Lagu "Saat Terakhir" diketahui ditujukan untuk teman mereka yang meninggal dunia yaitu almarhum Iman Rush.
Iman Rush diketahui masih terlibat dalam album pertama ST 12 Jalan Terbaik.
Selain tiga lagu tersebut, Charly juga mengatakan sebenarnya hampir ada dua lagu karyanya yang hampir diberikan pada Fathur dan Nadila.
Lagu itu juga yang justru menjadi awal dibentuknya ST 12.
"Ini Fathur perlu lagu, gua numpang bikin (di studio Pepep). 'Jalan Terbaik' sama 'KTSL'," kata Charlie.
Setelah Pepep mendengar lagu tersebut, dia justru mendapat ide untuk membawakan sendiri lagu tersebut dan membentuk sebuah band dengan modal yang diberikan kakak Pepep.
"'Char kita bikin aja sendiri, jangan dijual,'" ujar Charly mengulang ucapan Pepep waktu itu.