Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Alshad Ahmad Tuai Kontroversi Usai Komentari 3 Harimau Mati di Aceh

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@alshadahmad
YouTuber Alshad Ahmad bersama seekor harimau putih.
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - YouTuber, Alshad Ahmad sedang ramai diperbincangkan karena komentar tentang satwa liar.

Belum lama ini, Indonesia berduka atas kematian tiga harimau Sumatera di Aceh Timur.

Mendengar kematian tiga harimau itu, Alshad mengemukakan pendapatnya melalui Instagram Story-nya, @alshadahmad.

Pada Rabu (27/4/2022), Alshad mengunggah berita kematian tiga harimau tersebut.

Baca juga: Pelihara Harimau di Rumah, Alshad Ahmad Mengaku Kantongi Izin dan Tegaskan Statusnya Penangkaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alam emang tempat terbak untuk rumah satwa2 seperti ini, tapi skrng hutan kita lagi ga baik2 aja guys," tulis Alshad Ahmad dikutip dari Instagram-nya, Kamis (28/4/2022).

Di bagian bawah berita tersebut, Alshad menyebut tiga hewan liar yang menjadi peliharaannya.

"Masih mau bilang Eshan Jinora Selen lepasin ke alamnya?" tulis Alshad Ahmad.

Untuk diketahui, Eshan, Jinora, dan Selen merupakan nama dari tiga ekor harimau yang Alshad pelihara di rumahnya.

Baca juga: Anaknya Pelihara Harimau di Rumah, Ibunda Alshad Ahmad Sempat Ingin Pindah Rumah

Komentar itu kemudian mendapat respons pro dan kontra netizen yang sebagian mereka mengkritik serta mengecam tindakan Alshad yang memelihara satwa liar di rumah.

Nama Alshad Ahmad ramai menjadi perbincangan di Twitter hingga trending topic.

Komentar Alshad dikhawatirkan membenarkan satwa liar dipelihara di rumah.

Padahal, yang seharusnya di kedepankan adalah merawat hutan yang sedang tidak baik-baik saja itu sehingga harimau bisa hidup aman di sana.

Sebagian netizen meragukan Alshad dalam memelihara harimau tanpa latar belakang maupun kompetensi yang memadai.

Baca juga: Bareng Tiara Andini, Alshad Ahmad Nonton MotoGP 2022 di Mandalika

"Padahal kalau emang sayang sama satwa liar, harusnya ya ikut jaga dan melestarikan habitatnya, biar nggak ada lagi oknum jahat yang membunuh satwa liar. Bukan malah dibawa ke rumah dan dikandangin dengan dalih "Biar dia aman"," tulis seorang netizen @claudiaarmdhni di Twitter.

Sementara itu, sejumlah warganet turut mengomentari isi konten YouTube Alshad Ahmad akhir-akhir ini.

Konten-konten terbaru dinilai jauh dari edukasi konservasi satwa liar.

"Nah yg bikin heran itu makin ke sini dia bikin konten itu udah jauh banget dari yang namanya edukasi konservasi, malah harimaunya diajak2 main2 dikontenin bareng kolega2nya kayak hewan peliharaan. Itu mau mengedukasi konservasi apa mau pamer koleksi hewan?" tulis akun @tamskuuyy.

YouTuber Jerome Polin juga ikut terseret dalam kontroversi Alshad soal konservasi satwa liar.

Jerome santer diketahui pernah berfoto bersama Alshad, Waseda Boy, dan seekor harimau putih.

Sebelumnya, pemilik nama lengkap Alshad Kautsar Ahmad itu menegaskan, dia telah mengantongi izin resmi memelihara harimau. Terlebih, ini bukanlah hanya sekadar memelihara saja.

Alshad Ahmad mengatakan, status pemeliharaan ini adalah penangkaran untuk bisa dikembangbiakkan secara besar.

"Kami dikasih kepercayaan sama negara bahwa Alshad boleh penangkaran harimau untuk memperbanyak harimau itu. Jadi makin banyak harimau-nya, makin jauh dari kepunahan. Melestarikan, gitu," ucap Alshad.

Adapun syarat yang dibutuhkan untuk memelihara atau memperjualbelikan hewan langka adalah didapatkan dari penangkaran, bukan dari alam dan masuk ke dalam kategori F2. Sementara cara membuat surat izin.

3 harimau Sumatera ditemukan mati 

Sebagai informasi, polisi dan TNI awalnya menemukan dua ekor harimau Sumatera yang mati di kawasan Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

Kemudian, warga sekitar kembali dihebohkan dengan penemuan satu harimau mati yang masih berada di kawasan tersebut.

Tim tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh sudah melakukan penelitian mendalam terkait tiga bangkai harimau itu.

Dari hasil pemeriksaan awal, terlihat bekas jeratan kawat perangkap babi di kedua kaki harimau.

Kawat itulah yang diduga menjadi penyebab kematian.

Untuk itu, warga dihimbau tidak memasang jeratan babi yang ada aliran listrik.

"Jangan pasang jerat babi dialiri listrik, itu membayakan dan bisa dijerat dengan Pasal 40 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya," sebut Kaposlek Serbajadi, Aceh Timur, Iptu Hendra Sukmana, Senin (25/4/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi