Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Amber Heard Disebut Derita PTSD karena Pelecehan Johnny Depp

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Law & Crime
Amber Heard
|
Editor: Fitri Nursaniyah

KOMPAS.com - Persidangan kasus pencemaran nama baik aktor Johnny Depp atas aktris Amber Heard kembali berlangsung di Fairfax, Virginia pada Selasa (3/5/2022) waktu setempat.

Dikutip dari Variety, Rabu, dalam persidangan itu, pengacara Amber Heard memanggil psikolog Dawn Hughes sebagai saksi pertama.

Psikolog yang telah mendiagnosis Amber Heard bersaksi bahwa mantan istri Johnny Depp itu menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD) akibat kekerasan fisik dan pelecehan seksual yang dilakukan Depp.

Hughes memeriksa Amber Heard selama 29 jam dan meninjau catatan terapi aktris itu. Ia pun menyimpulkan bahwa Depp terlibat dalam kekerasan tingkat tinggi.

Baca juga: Rangkuman Kasus Johnny Depp dan Amber Heard

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam kesaksiannya, Hughes menceritakan contoh dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Depp pada Heard seperti kecemburuan obsesif dan keinginan menunjukkan dominasi dalam hubungan.

"Ketika tuan Depp mabuk, dia melemparnya (Heard) ke tempat tidur, merobek baju tidurnya dan mencoba berhubungan seks dengannya," ujar Hughes.

Selanjutnya, Hughes menyinggung insiden saat Depp melukai Heard dengan botol. Depp cemburu pada James Franco, karena diduga memiliki hubungan dengan mantan istrinya itu.

"Insiden-insiden ini sering terjadi dalam kemarahan yang dipicu oleh narkoba," lanjutnya.

Baca juga: Kronologi Kasus Johnny Depp dan Amber Heard

Kesaksian Hughes menjadi pertanda bahwa pihak Amber Heard sedang melawan citra yang dihadirkan oleh pengacara Depp, di mana sebelumnya Heard digambarkan sebagai pelaku kekerasan dalam rumah tangga mereka.

Hughes dipanggil untuk membantah kesaksian psikolog Shannon Curry, yang sebelumnya dipanggil oleh tim Depp untuk bersaksi dalam persidangan.

Curry menyebut Heard menderita gangguan kepribadian ambang setelah melakukan pemeriksaan selama 12 jam.

Curry juga mengatakan bahwa Heard menderita gangguan kepribadian historik dan tidak menderita PTSD.

Baca juga: 3 Kabar Terbaru dari Konflik Johnny Depp dan Amber Heard

Hughes yang telah melakukan pemeriksaan selama 29 jam tidak setuju dengan diagnosis Curry. Berdasarkan pemeriksaannya, Heard menunjukkan gejala yang sesuai dengan korban kekerasan pasangan intim.

Hughes juga mengatakan bahwa Heard pernah menjadi korban pelecehan orang tua hal itu selanjutnya membawa dinamika dalam rumah tangganya dengan Depp.

"Dia benar-benar percaya dia bisa memperbaiki tuan Depp dan membebaskannya dari masalah penyalahgunaan zat, tapi itu tidak berhasil," ucap Hughes.

Selanjutnya, Amber Heard diharapkan memberikan penjelasan lengkap terkait dugaan pelecehan, saat dia jadi saksi pada persidangan Rabu mendatang.

Baca juga: Amber Heard Bakal Sampaikan Kesaksian Atas Kasusnya dengan Johnny Depp Pekan Depan

Sebagai informasi, Johnny Depp menuntut Amber Heard atas kasus pencemaran nama baik pada Maret 2019 senilai 50 juta dolar Amerika atau Rp 723 miliar.

Gugatan itu diajukan usai terbitnya op-ed Washington Post edisi Desember 2018 berisi opini eksklusif Amber Heard tentang kehidupan rumah tangganya yang dipenuhi dengan kekerasan.

Meskipun tidak disebutkan bahwa orang yang dimaksud Heard adalah Depp, pihak Johnny Depp percaya bahwa tudingan itu mengarah padanya, terlebih artikel itu juga sudah menghancurkan kariernya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Variety
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi