Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sosok Didi Kempot dalam Kenangan Judika

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Penyanyi Judika saat ditemui di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (16/4/2022).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Legenda campursari Didi Kempot punya kenangan tersendiri bagi siapapun yang pernah bertemu dan mengenalnya.

Penyanyi Judika, misalnya, yang sempat bertemu hingga menjalin kerja sama dengan Didi Kempot.

Judika menilai Didi Kempot adalah seorang pejuang musik asli Tanah Air dan perjuangan tersebut layak untuk dilanjutkan. Berikut rangkuman Kompas.com.

Pejuang musik daerah

Judika mengapresiasi perjuangan Didi Kempot berkarya hingga di akhir masa hidupnya.

Didi Kempot setia menghidupkan kesenian campursari khas Tanah Air lewat karya-karyanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Buat saya, Mas Didi pejuang musik campursari Indonesia. Dari mulai dia lahir sampai pergi, perjuangannya, kecintaannya terhadap musik selalu terlihat dari lagu-lagu kerennya," kata Judika saat ditemui di menara Kompas beberapa waktu lalu.

Baca juga: Judika Kenang Satu Momen Paling Berkesan Bersama Didi Kempot

Pelantun "Putus atau Terus" itu mengatakan, perjuangan Didi Kempot itu patut untuk dilanjutkan oleh musisi generasi sekarang.

"Kita harus tetap bangga, atas semangat sama karya-karya Mas Didi. Jangan cuma Mas Didi yang berjuang, kita juga berjuang untuk musik Indonesia. Apa yang sudah ditinggalkannya, rekam jejak, itu harus selalu dilestarikan, jangan didiamkan," ujar Judika.

Enggan ambil untung

Bagi Judika, "Banyu Langit" adalah lagu yang meninggalkan kesan mendalam.

Selain lagunya bagus, Judika menyimpan kenangan tersendiri bersama Didi Kempot lewat lagu itu.

Saat Didi Kempot masih ada, Judika sempat diajak oleh mendiang untuk merilis ulang "Banyu Langit".

Baca juga: Kenang Didi Kempot, Judika Bakal Rilis Ulang Banyu Langit Tanpa Ambil Keuntungan

Kini, Judika sedang mengurus izin agar lagu tersebut layak dirilis oleh labelnya, Dua Anak Deo.

"Pengin banget (merilis ulang). Tapi sebenarnya 'Banyu Langit' itu ada sedikit kendala. Kalau aku kendalanya lebih ke izin. Karena aku enggak mau lagu ini menyakiti hati orang," ujar Judika.

Penyanyi berusia 43 tahun itu mengungkapkan, saat telah dirilis nanti, ia tidak akan mengambil keuntungan dari lagu "Banyu Langit".

"Karena aku pengin semuanya senang, aku tidak mau ambil untung dari lagu ini karena aku cinta, aku ingin mengenang aja gitu. Jadi, aku tunggu masa yang paling tepat," ucap Judika.

Kenang pertemuan

Judika adalah saksi hidup yang menyaksikan sisi humanis dari Didi Kempot.

Anggapan itu muncul bahkan ketika Judika pertama kali bertemu dengan sang maestro.

"Saya pertama kali bertemu di event wedding justru dan dia samperin saya," ucap Judika.

Baca juga: Judika Pilih Banyu Langit sebagai Lagu Didi Kempot yang Paling Berkesan

Saat itu, Didi Kempot mengaku bangga kepada Judika, seorang anak kampung yang bisa berjuang meniti kariernya hingga masuk televisi.

Meski punya nama besar, kata Judika, Didi Kempot tetap berbaur dan akrab dengan para juniornya.

"Itu buat saya menunjukkan Mas Didi sangat rendah hati terhadap junior-juniornya. Dan tetap semangat berjuangnya yang saya tiru, semua orang Indonesia juga. Tidak ada proses instan dalam karyanya. Makanya saya namakan dia sebagai pejuang musik," tutur Judika.

Diketahui, kini sudah dua tahun lalu Didi Kempot meninggal dunia.

Raganya memang sudah tiada, tetapi karyanya masih menggaung, seperti terus mewakili jeritan hati anak-anak muda Tanah Air.

Lagu-lagu Didi Kempot mewakili kegagalan asmara orang yang kecil dan terpinggirkan, seolah menyuarakan kehancuran yang paripurna.

Karyanya bisa menjadi rumah bagi yang terpinggirkan dan gagal itu untuk mewakilkan suara perasaannya lewat lagu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi