Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Lengkap KKN di Desa Penari Versi Twitter SimpleMan

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @kknmovie
KKN di Desa Penari tayang lebaran 2022.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Kini diangkat menjadi sebuah film, cerita KKN di Desa Penari awalnya merupakan thread di Twitter yang ditulis oleh akun @SimpleM81378523 tahun 2019 lalu.

Cerita tersebut sempat viral dan bahkan diangkat menjadi buku dan kemudian film.

Dikutip dari akun Twitter @SimpleM81378523, berikut rangkuman cerita KKN di Desa Penari versi Nur dan Widya.

"KKN di Desa Penari- Horror Story," demikian judul yang dipilih akun tersebut untuk memulai perjalanan ceritanya tentang pengalaman KKN seseorang di Desa Penari.

Sejak awal, akun tersebut menegaskan bahwa cerita ini diangkat agar orang bisa mengambil pelajaran dari cerita tersebut, sehingga dia dan pemilik cerita itu merahasiakan identitas, baik nama kampus, peserta KKN, desa, kota, fakultas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita bermula dari sekelompok mahasiswa bernama Nur, Widya, Bima, Ayu, Anton dan Wahyu yang mendapat tempat KKN di sebuah kota B.

Ayu merupakan orang yang punya andil besar agar mereka bisa mendapat izin untuk melaksanakan KKN di desa "W" tersebut.

Baca juga: Tissa Biani Akui Pernah Bertemu Nur Asli dalam Cerita KKN di Desa Penari

Mereka berenam menuju desa tersebut dengan menaiki mobil dan berhenti di jalur Alas D karena untuk menuju desa itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Keesokan harinya, Pak Prabu menemani anak-anak KKN itu berkeliling desa, melihat proker yang sudah diajukan Ayu.

Selanjutnya, mereka menuju sinden atau kolam air dengan bentuk menyerupai candi kecil, yang akan dijadikan proker, di mana nantinya sungai dan sinden bisa terhubung seperti jalan air.

Kejadian demi kejadian janggal mulai dirasakan Widya. Seperti ketika Widya terkejut melihat Nur berlenggak-lenggok layaknya penari profesional di tanah lapang depan rumah.

Cerita berbeda dari sudut pandang Nur, malam itu dia tidur dan bermimpi melihat Widya sedang memeluk ular, Nur terbangun dari mimpinya karena mendengar keributan di luar yaitu ketika Widya ditemukan sedang menari di tanah lapang.

Sejak kejadian itu, peserta KKN pria dan wanita yang awalnya tidur di tempat terpisah. Pria di Posyandu, sementara yang wanita tidur di rumah warga, kemudian tidur dalam satu tempat yang sama hanya dipisahkan sekat bambu anyam.

Baca juga: Link Twitter KKN di Desa Penari Versi Nur dan Widya

Itu dilakukan karena menurut Pak Prabu, Widya harus selalu dijaga, tidak boleh ditinggalkan sendirian.

Malam berikutnya, Widya sengaja begadang untuk membuktikan ucapan Wahyu, dan ternyata benar, Bima pergi keluar.

Widya akhirnya mengikuti Bima ke arah Tipak Talas, tempat yang dilarang Pak Prabu.

Semakin jauh ke dalam, Widya bisa mendengar suara kidung yang biasa dia dengar saat di bilik mandi atau saat dia ditemukan oleh Wahyu sedang menari.

Ke arah bawah, dia melihat sanggar yang pernah diceritakan Ayu. Dari kejauhan bentuk tempat itu digambarkan seperti balai desa tapi lebih besar dengan lantai panggung.

Baca juga: KKN di Desa Penari Raup 3 Juta Penonton dalam 9 Hari, Manoj Punjabi: tapi Layarnya Belum Optimal

Di bawah sanggar ada gubuk dan Widya mendengar suara Bima. Berusaha mencari celah untuk mengintip, Widya dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya. 

"Widya menyaksikan langsung Bima sedang berendam di Sinden (kolam) disekitarnya, ia dikelilingi banyak sekali ular besar," demikian tulis akun tersebut bercerita. 

Widya berlari diiringi suara gamelan, sambil lari Widya sadar orang yang menari itu adalah Ayu.

"Matanya Ayu sembab, seperti sudah menangis lama, tapi gelagat ekspresi wajahnya seperti menyuruh Widya lari," tulis @SimpleM81378523.

Widya berlari, menangis, dan saat kembali ke jalan setapak, dia melihat anjing hitam seolah memandunya keluar dari tempat itu.

Dari cerita versi Nur, diketahui bahwa anjing hitam itu merupakan jelmaan dari Mbah Buyut.

Rupanya Widya sudah hilang sehari semalam, sementara Ayu ditemukan dalam kondisi tak bisa memejamkan mata, sementara Bima ditemukan dalam kondisi kejang-kejang.

Mbah Buyut menyambut kedatangan Widya, menyuguhkan kopi yang kali ini dirasakan Widya sangat pahit.

"Koncomu ngelakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit (temamu melakukan pantangan yang tidak bisa diterima manusia apalagi bangsa halus)," kata mbah Buyut.

Ternyata, ular yang dilihat Widya itu merupakan anak dari Bima dengan sosok yang bahkan enggan disebut oleh Mbah Buyut itu.

Atas perbuatan mereka di sinden itu, Ayu dan Bima harus menanggung akibatnya, Ayu harus menari mengelilingi hutan, sementara Bima menikahi yang punya sinden yaitu Badarawuhi.

"Bima kudu ngawini Badarawuhi, anak'e iku wujud'e ulo, sekali ngelahirno isok lahir ewonan ulo (Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan bisa lahir ribuan ular)," ucap Mbah Buyut itu pada Widya. 

Akibat kejadian tersebut, KKN mereka dicoret. Baca cerita lengkapnya di link Twitter berikut ini. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi