Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Aksi Influencer Rusia Ini Berujung Deportasi dari Bali

Baca di App
Lihat Foto
Insider.com
Influencer Rusia, Alina Fazleeva dideportasi dari Bali
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Seorang influencer Rusia dan suaminya dideportasi dari pulau Bali, Indonesia setelah mengunggah foto telanjang dirinya yang diambil di bawah pohon suci berusia 700 tahun.

Alina Fazleeva, influencer dengan 18.000 pengikut di Instagram, berpose telanjang di depan pohon beringin di kompleks kuil.

Aksinya itu diabadikan oleh suaminya, Andrey Fazleev dan diunggah di media sosialnya pada 1 Mei 2022.

Gambar itu menjadi viral dan memicu kemarahan masyarakat setempat setelah Niluh Djelantik, seorang perancang busana dan politisi terkemuka Bali.

Niluh mengunggah tangkapan layar yang meminta orang untuk melaporkan Alina ke otoritas imigrasi dan polisi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Heboh Influencer Pelihara Harimau, Aksi Cinta Laura Adopsi Kucing Kampung Kembali Disorot

Atas tindakannya, pasangan Rusia tersebut dideportasi dari pulau Bali dan dilarang masuk kembali ke Bali setidaknya selama enam bulan.

"Mereka telah melakukan kegiatan yang membahayakan ketertiban umum dan tidak menghormati norma-norma setempat, sehingga mereka dikenakan sanksi deportasi. Nama mereka akan dimasukkan dalam daftar larangan masuk," kata Kepala Imigrasi Bali Jamaruli Manihuruk dikutip dari ABC.

Pepohonan dan fitur alam lainnya dianggap sebagai rumah para dewa dalam budaya Hindu Bali dan dianggap suci.

Sebagai informasi, pohon yang dipercaya berusia 700 tahun itu dikenal dengan nama Kayu Putih atau white wood, pohon raksasa yang ada di belakang Pura Babakan, di Tabanan, Bali.

Fazleeva yang kemudian menghapus unggahan itu membagikan foto lain yang menggambarkan dirinya sedang berdoa sambil berpakaian di pohon yang sama.

"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bali dan Indonesia. Saya menyesali apa yang telah saya lakukan," tulisnya dalam bahasa Indonesia.

"Saya sangat malu, saya tidak bermaksud menyinggung Anda dengan cara apa pun, saya tidak tahu tempat ini," katanya.

Terlepas dari permintaan maafnya, Gubernur Bali, Wayan Koster, secara pribadi memerintahkan deportasinya.

"Jauh lebih penting untuk melestarikan budaya dan menghormati martabat Bali daripada menoleransi perilaku seperti itu untuk dolar turis," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: ABC, The Insider
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi