Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sutradara Awi Suryadi Jawab Isu Film KKN di Desa Penari, soal Lokasi Kejadian hingga Bayaran Figuran

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA
Awi Suryadi saat ditemui dalam jumpa pers teaser dan poster film Danur 3: Sunyaruri di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring tingginya minat penonton terhadap film KKN di Desa Penari, tak sedikit pula isu miring yang berkembang soal kisah horor tersebut.

Sang sutradara, Awi Suryadi, mencoba menjawab isu-isu yang membayangi filmnya.

Termasuk, soal lokasi kejadian hingga bayaran figurannya.

1. Lokasi kejadian

Awi Suryadi menanggapi soal lokasi Desa Penari yang disebutkan dalam wawancara Menteri BUMN Erick Thohir bersama Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu, Sudirman.

Baca juga: Nessie Judge Ragukan Keaslian Cerita KKN di Desa Penari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, sebelum menanggapi hal tersebut, Awi menegaskan tidak bisa memastikan apakah pernyataan ini bakal menjadi problematika atau tidak.

“Saya enggak tahu ini bakal jadi masalah atau enggak. Cuma, bisa saya bilang, lokasi yang saya dapat dari SimpleMan bukan lokasi yang disebut oleh Pak Erick Thohir. Nama lokasinya beda,” tutur Awi dalam dalam diskusi daring bertajuk Perubahan Tren Film Indonesia Pasca Covid-19 Melandai, Jumat (20/5/2022).

Awi tidak mengetahui pasti mana yang benar atau tidak benar.

Baca juga: KKN di Desa Penari Nekat Bersaing dengan Doctor Strange, Sutradara: Kita Percaya Diri

Meski begitu, sebagai filmmaker, ia menegaskan harus memercayai narasumbernya, SimpleMan, nama akun Twitter yang pertama kali membuat utas cerita KKN di Desa Penari.

“Narasumber saya bilang kejadiannya di lokasi A. Saya lihat di Google Maps, saya pergi ke lokasinya. Sudah gitu, ya sudah, saya percaya SimpleMan saja,” ucap Awi.

2. Nekat bersaing dengan Doctor Strange

Film KKN di Desa Penari tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 30 April 2022. Berdekatan dengan keluarnya film besutan Marvel, Doctor Strange in the Multiverse of Madness, yakni 5 Mei 2022.

Baca juga: KKN di Desa Penari Salip Warkop DKI, Ini 10 Film Terlaris di Indonesia

Waktu penayangan KKN di Desa Penari bertepatan pula dengan momen Lebaran Idul Fitri 2022.

Tadinya film itu mengambil jadwal tayang pada 24 Februari 2022.

Kata Awi Suryadi, tidak sedikit dari warganet yang marah hingga mengamuk karena jadwal penayangan KKN di Desa Penari terus menerus diundur.

Di sisi lain, Awi bersama tim sadar bahwa ada film sebesar Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang bakal tayang.

Baca juga: Sutradara Bantah Rowo Bayu Lokasi Kejadian KKN di Desa Penari yang Disebut Erick Thohir dan Sudirman

“Cuma, ya sudahlah, kita percaya diri dengan konten kita. Kita merasa sudah maksimal, ya sudah tayang saja. Dan Alhamdulillah, hasilnya terbukti. Memang momen lebaran itu orang lebih mencari hiburan,” tutur Awi Suryadi.

3. Bayaran figuran

Ada kabar yang menyebut bahwa salah satu pemeran figuran hantu bernama Subardo harus syuting selama 24 jam dan tidak diperbolehkan menghapus rias wajah.

Selain itu, rumornya Subardo hanya mendapatkan bayaran Rp 75.000 untuk perannya.

Baca juga: Klarifikasi Sutradara KKN di Desa Penari soal Figuran Dibayar Rp 75.000 dan Dilarang Hapus Makeup 24 Jam

"Jadi, intinya adalah tidak betul bahwa mereka tidak boleh menghapus makeup selama 24 jam," ucap Awi.

Awi membeberkan proses syuting untuk figuran pada hari terakhir.

“Mereka (pemeran figuran hantu) di-calling jam 10 pagi. Kami syuting hari itu selesai jam 10 malam. Jadi, totalnya 12 jam,” tutur Awi.

Untuk bayaran, sebagai sutradara, Awi mengaku tidak mengetahui besaran yang diterima pemeran film termasuk pemeran hantu figuran dalam film KKN di Desa Penari.

“Saya langsung mengonfirmasi ke bagian casting. Bagian casting memastikan kepada saya. 'Mas Awi, yang keluar dari kita tidak segitu jumlahnya. Tapi, karena mereka bekerja sama dengan agensi lokal sana, tentunya ada potongan oleh agensi tersebut'. Potongannya berapa, mereka juga enggak tahu,” ucap Awi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi