JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) adalah mentor yang berhasil mengantar anak didiknya menjadi juara X Factor Indonesia 2022.
Pada ajang pencarian bakat tersebut, dua anak didik BCL maju ke grand final. Alvin Jonathan menjadi juara, sedangkan Danar Widianto menjadi runner-up 2.
BCL membenarkan, ia memang melakukan pendekatan khusus kepada para finalis yang menjadi anak didiknya di X Factor Indonesia.
Baca juga: BCL: Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat Seru karena Bisa Bertemu Bakat-bakat Baru
Misalnya, seperti mengundang mereka ke acara ulang tahunnya atau hangout bersama. BCL beberapa kali kebersamaan dengan mereka di akun media sosialnya.
Menurut BCL, pengenalan itu penting untuk menggali potensi mereka.
"To know a person karena gini anak-anak ini kan super talented semuanya ya, bisa dateng ke audisi," ujar Bunga dikutip di kanal YouTube TS Media, Minggu (22/5/2022).
Bunga mengatakan, ia melakukan pendekatan ke anak-anak asuhnya di X Factor, agar mengenal mereka secara personal.
Baca juga: Alvin Jonathan Jadi Juara X Factor Indonesia 2022, BCL: Selamat Datang di Industri Musik Indonesia
Tidak hanya soal suara, BCL tidak mengetahui bagaimana cara menghadapi dan menjadi mentor yang baik untuk anak-anak asuhnya itu.
"Bagaimana caranya, it's not only tentang suaranya, bagaimana caranya ngadepin mereka. Yang ini diajarin dengan cara seperti apa. Dia dengerin ngomong dengan tone kita seperti apa. Kita mesti ngasuh kayak gimana kalau enggak (pendekatan) kayak gitu," lanjut BCL.
Dia ingin tahu kekuatan dan kelemahan anak-anak asuhnya itu. Sehingga ia bisa lebih mudah mengarahkannya.
Baca juga: BCL Ceritakan Perjuangan Alvin Jonathan Jadi Juara X Factor Indonesia 2022
"Karena mereka belum pernah ketemu terus tiba-tiba ketemu sama mentor mentor sama juri juri yang sudah sering nonton di mana-mana kan pasti awkward, canggung. Jadi gimana caranya biar rileks," lanjut BCL.
BCL mengatakan, ia selalu mengajarkan anak-anak asuhnya itu untuk membagikan apa yang dirasakan ketika hendak di atas panggung dan apa yang dibutuhkan mereka.
"Itu yang penting, misalnya sharing nervous is okay... nervous is fine, gue juga nervous kok. Kalau mereka nyaman sama kita pasti lebih mudah ngobrol dan ngasih masukan ngarahinnya lebih mudah," tutur Bunga Citra Lestari.