Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sutradara "KKN di Desa Penari" Sempat Pesimistis dan Ungkap Alasan Filmnya Disaksikan Jutaan Orang

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA
Awi Suryadi saat ditemui dalam jumpa pers teaser dan poster film Danur 3: Sunyaruri di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - KKN di Desa Penari menjadi film terlaris sepanjang masa setelah melampaui pencapaian Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.

Terhitung sudah lebih dari 7 juta penonton menyaksikan film yang disutradarai Awi Suryadi dan diproduseri Manoj Punjabi itu.

Di balik kesuksesan ini, tentunya ada proses produksi yang sangat panjang dan tidak bisa disepelekan. Hingga akhirnya, keringat dari tim membuahkan hasil maksimal.

Meski begitu, ada juga faktor lain yang membuat banyak orang berbondong-bondong kembali ke bioskop setelah pandemi Covid-19.

Di sisi lain, Awi Suryadi rupanya sempat merasakan jenuh menggarap film horor sebelum produksi KKN di Desa Penari berlangsung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: KKN di Desa Penari Tembus 6 Juta Penonton, Awi Suryadi Ucapkan Terima Kasih

Berikut Kompas.com merangkum pernyataan dari Awi Suryadi.

Alasan banyak ditonton

Awi Suryadi mengungkapkan alasan film KKN di Desa Penari banyak disaksikan.

Menurut Awi, salah satunya adalah penonton menganggap KKN di Desa Penari menjadi film mereka sendiri.

"Sebelum film ini, saya (melihat) sudah begitu banyak video di YouTube yang (mereka bikin), kayak filmmaker, pelajar bikin versi mereka," ungkap Awi Suryadi dalam pertemuan virtual, belum lama ini.

Awi berujar, alasan lain yang membuat orang banyak menyaksikan KKN di Desa Penari karena sempat tertunda beberapa kali akibat pandemi Covid-19.

"Saya sih merasa mungkin KKN secara IP sudah kuat, karena thread di Twitter sudah jutaan orang yang baca. Lalu, mungkin karena ditundanya penayangan selama dua tahun. Jadi, karena thread sendiri sudah kencang, pangsa banyak, semua juga menantikan, 'Bagaimana sih versi visualnya dibuat?'," tutur Awi.

Baca juga: Sutradara Awi Suryadi Jawab Isu Film KKN di Desa Penari, soal Lokasi Kejadian hingga Bayaran Figuran

Sempat pesimistis

Awi Suryadi berani menyebut bahwa film KKN di Desa Penari sukses membuat penonton kembali ke bioskop dari peralihan ke Over The Top (OTT) akibat pandemi Covid-19.

Padahal, Awi Suryadi sebelumnya sempat pesimistis akan jumlah penonton di bioskop.

"Sebenarnya, saya sebagai filmmaker dan teman-teman filmmaker yang lainnya sempat khawatir apakah kebiasaan penonton di bioskop ini sudah bergeser, sudah tergantikan dengan kebiasaan menonton di rumah yang jauh lebih kekinian dan kala pandemi tentunya lebih aman," kata Awi.

"Cuma, ternyata dengan ramainya kembali bioskop dengan film Spider-Man, lalu disusul dengan Ku Kira Kau Rumah, lalu sekarang KKN di Desa Penari, jadi kita semua menjadi merasa hopefull, jadi timbul harapan lagi. 'Oh ternyata memang orang itu masih mau nonton di bioskop'," ucap Awi melanjutkan.

Dengan begitu, Awi Suryadi menyimpulkan bahwa pengalaman menonton di bioskop tidak dapat tergantikan dengan medium apa pun.

Baca juga: KKN di Desa Penari Nekat Bersaing dengan Doctor Strange, Sutradara: Kita Percaya Diri

Jenuh

Sebelum akhirnya memutuskan untuk memproduksi KKN di Desa Penari, Awi Suryadi mengaku jenuh menggarap film bergenre horor.

Bukan tanpa alasan, Awi merasa alur cerita kebanyakan film horor sudah tertebak oleh penonton.

"Saya waktu itu sudah sempat boleh dibilang dalam posisi titik jenuh mengerjakan film horor. Kayaknya, sudah itu-itu lagi. Kita tahulah tipikal, ya hantunya dulunya manusia yang dizalimi, lalu mati dan arwahnya jadi penasaran," ujar Awi Suryadi.

Kendati demikian, setelah membaca utas akun Twitter @SimpleMan soal KKN Desa Penari, Awi seakan menemukan pencerahan dan napas baru untuk film horor.

"Hantunya ini kita enggak kenal, hantunya ini figur mistis, jin, yang kita enggak tahu back story-nya apa. Jadi, ya itu baru banget buat saya. Dan, karena otentik banget dengan budaya Jawa, ya saya sebagai pembaca langsung enggak bisa lepas," tutur Awi Suryadi.

Baca juga: Manoj Punjabi Ungkap Perkiraan Jumlah Penonton KKN di Desa Penari di Malaysia dan Singapura

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi