Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kronologi Buluk Eks Superglad Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan Investasi Beras Bulog Cirebon

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Buluk Superglad saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan belum lama ini.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks vokalis grup musik Superglad, Lukman Laksmana Rakalogatama alias Buluk, dilaporkan ke polisi atas kasus penggelapan dan atau penipuan investasi beras bulog Cirebon.

Salah satu korban, Besly Irawan Sinaga, menjelaskan kronologi kejadian mengapa dia bisa berinvestasi kepada Buluk.

Besly mengaku sudah kenal Buluk sejak duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Baca juga: Tergiur Iming-iming Buluk Eks Superglad, 13 Korban Tertipu Rp 2,4 Miliar

Tetapi, ia baru dekat sejak keduanya gemar memelihara ikan cupang di masa pandemi Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam sebuah kesempatan, Buluk menceritakan bahwa dia memiliki bisnis beras bulog Cirebon bersama kakaknya yang menjabat sebagai kepala bagian.

"Dia (Buluk) itu mulai tawarin di pertengahan 2021. Dia sering mempresentasikan kalau dia punya bisnis beras, main bareng sama kakaknya yang di bulog," ucap Besly dalam jumpa pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2022).

Besly kemudian tertarik dengan bisnis tersebut karena diiming-imingi mendapatkan keuntungan 16 persen per dua minggu sekali.

Baca juga: Buluk Eks Superglad Dilaporkan ke Polisi Terkait Kasus Penipuan dan Penggelapan

Terlebih, setelah melakukan investigasi sendiri, kata Besly, bahwa benar kakak dari Buluk merupakan kepala bagian suatu bidang untuk bisnis tersebut.

"Nah, di situ ada proyek yang mau dijalani dengan provit sebesar 16 persen per dua minggu. Akhirnya di tanggal 16 Januari 2021, gue langsung investasi senilai Rp 1,050 miliar," ungkap Besly.

Satu bulan berselang pada Februari dan Maret 2021, Buluk minta tambahan dana kepada Besly karena ada proyek baru.

"Ternyata, yang seharusnya tanggal 13 Mei 2022 kemarin itu provit dan modalnya turun (cair), ternyata nihil, enggak ada sama sekali. Jadi, total kerugian yang gue alami itu sebesar Rp 1,480 miliar," ucap Besly.

Baca juga: Buluk Akhirnya Dikeluarkan dari Superglad dan Belum Diketahui Keberadaannya

Besly mengaku sudah menghubungi keluarga, tetapi disampaikan tidak mengetahui keberadaan Buluk.

"Kami sudah coba hubungi keluarganya, kami juga sudah coba hubungi pacarannya yang tadinya katanya istri, enggak tahunya pacar, dan mereka semua bilang enggak tahu keberadaan Buluk di mana," tutur Besly.

"Sampai akhirnya di tanggal 14 itu kan ibunya meninggal, dan dia enggak hadir dalam acara pemakaman ibunya," kata Besly melanjutkan.

Setelah mencari tahu keberadaan Buluk kepada manajemen Superglad, para korban difasilitasi agar semua permasalahan dapat terpecahkan.

Baca juga: Buluk Dikeluarkan dari Superglad Usai Diduga Terlibat Kasus Penipuan

Besly dan ke-12 korban yang lainnya dibuatkan grup WhatsApp untuk bertukar informasi mengenai keberadaan Buluk.

Ia berujar, 13 korban ini mengalami kerugian hingga Rp 2,4 miliar.

Buluk dilaporkan Besly dan Yosy ke Polda Metro Jaya atas kasua dugaan penipuan dan atau penggelapan kasus beras bulog Cirebon.

Dua laporan yang berbeda ini dilayangkan oleh Besly Irawan Sinaga dan Yosy pada tanggal yang sama, yakni 23 Mei 2022.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor STTLP/B/2493/V/2022/SPKT POLDA METRO JAYA dan STTLP/B/2492/V/2022/SPKT POLDA METRO JAYA.

Dari dua laporan itu, Buluk disangkakan dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan atau Penggelapan.

Dari dua laporan itu, Buluk disangkakan dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan atau Penggelapan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi