Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Klaim Tulis Lagu All I Want for Christmas Is You, Andy Stone Gugat Mariah Carey Rp 288 Miliar

Baca di App
Lihat Foto
Repro bidik layar via Instagram @mariahcarey
Lagu milik Mariah Carey, All I Want For Christmas is You menjadi tembang Natal legendaris yang selalu diputar setiap tahun
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 25 tahun sejak dirilis, penyanyi Mariah Carey menghadapi gugatan 20 juta dolar AS (Rp 288 miliar) atas kesuksesan lagu "All I Want for Christmas Is You".

Andy Stone, musisi kelahiran New Orleans yang tampil sebagai Vince Vance and the Valiants, mengajukan gugatan perdata terhadap Carey, rekan penulis Walter Afanasieff, dan Sony Music Entertainment di Distrik Timur Louisiana pada hari Jumat.

Stone menuduh adanya pelanggaran hak cipta dan pengayaan yang tidak adil atas lagu "All I Want for Christmas Is You".

Baca juga: Ciptakan Ternyata Hanya Kamu, Stevan Pasaribu Terinspirasi Lagu Mariah Carey dan Brian McKnight

Ia mengaku ikut menulisnya di Nashville dan dirilis pada tahun 1989.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyanyi dan penulis lagu itu mengklaim "All I Want for Christmas Is You" yang menampilkan vokal dari Lisa Layne menerima "airplay ekstensif" di radio selama musim Natal 1993, yang mendorong lagu country itu naik ke No. 55 di Billboard's Hot Country Singles & Tracks di tahun berikutnya.

Carey sendiri merilis lagunya tahun 1994, yang lantas menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100.

Baca juga: Diputar Setiap Natal, Berapa yang Dihasilkan Mariah Carey dari Lagu All I Want For Christmas Is You?

Dalam pengajuan pengadilan, Stone yang usia pastinya tidak diketahui, dikatakan sebagai seniman wiraswasta yang mencari nafkah dengan menjual, menampilkan, dan melisensikan musik berhak ciptanya.

Lagu "All I Want for Christmas Is You" dari Stone adalah lagu country ballad yang dipimpin suara gitar, sedangkan lagu Carey adalah lagu pop uptempo, dan kedua lagu tersebut tidak memiliki lirik yang sama selain dari judulnya.

Terlepas dari perbedaan musik dan lirik mereka, isi gugatan mengklaim bahwa terdakwa, Carey, Afansieff, dan Sony "tidak pernah meminta atau memperoleh izin" untuk menggunakan judul lagu tersebut.

Baca juga: Lagu-lagu yang Kerap Diputar Saat Perayaan Natal, Ada Mariah Carey sampai Elvis Presley

Selain itu, disebutkan bahwa Stone tidak pernah memberikan izin, persetujuan, atau lisensi untuk menggunakan judul tersebut.

Menurut dokumen pengadilan, pengacara Stone mengklaim mereka awalnya menghubungi Carey dan terdakwa lainnya pada April 2021 mengenai penggunaan lagu yang tidak sah.

Setelah tidak bisa mencapai kesepakatan tentang penggunaan, Stone membuat permintaan pribadi untuk mengirim permohonan perhentian untuk Carey, yang dia klaim terus mengeksploitasi karyanya meskipun ada surat peringatan.

Perwakilan Carey masih tidak mau berkomentar perihal gugatan ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi