Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Lika-liku Kehidupan Kadir dan Doyok sebagai Pelawak dan Teman Kerja

Baca di App
Lihat Foto
Bidikan layar YouTube Melaney Ricardo
Dua pelawak legendaris Doyok dan Kadir ketika berbicara mengenai perjalanan karier hingga kehidupan pribadi mereka.
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pelawak legendaris, Kadir dan Doyok bercerita mengenai lika-liku perjalanan mereka dalam berkarier.

Karier Kadir dan Doyok di industri hiburan Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1980-an bahkan hingga sekarang.

Ketika berbincang dengan Melaney Ricardo, Kadir dan Doyok menceritakan hal yang telah dilalui mereka selama 30 tahun berkarier.

• Perbedaan pelawak dulu dan sekarang

Menurut Kadir dan Doyok, calon pelawak zaman sekarang yang notabene merupakan mahasiswa, tidak malu mengambil profesi seperti mereka.

Baca juga: Doyok dan Kadir Sebut Pelawak adalah Pekerjaan yang Sulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau dulu, kata Kadir, orang yang berpendidikan justru malu apabila terjun ke dunia lawak.

"Dulu yang pendidikannya tinggi-tinggi jadi pelawak di panggung itu kayaknya malu, dagelan," kata Kadir dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (12/7/2022).

Karena itu, Kadir dan Doyok bersyukur kini banyak anak muda yang pendidikannya tinggi memutuskan untuk jadi pelawak.

• Tawaran yang dihindari, tapi tetap diambil

Karena sudah puluhan tahun berkarier, Kadir dan Doyok sudah paham bagaimana situasi dan kondisi di lapangan.

Baca juga: Meski Dihindari, Doyok dan Kadir Terpaksa Ambil Kerjaan Ini karena Butuh Uang

Ada tiga acara yang sangat dihindari keduanya. Namun mereka tetap mengambil karena butuh uang.

Tawaran pertama adalah melawak di acara ulang tahun anak. Kedua di pernikahan orang Tionghoa dan ketiga di acara reuni teman.

"Permasalahnnya kalau pengantin China itu makan enggak berhenti-berhenti. Mana mungkin orang makan mau ketawa. Kalau nyanyi masih didengerin," ujar Kadir.

Alasan dari acara ketiga adalah momen yang tidak tepat untuk melawak karena para tamu undangan biasanya asyik mengobrol.

Baca juga: Cerita Kadir Pernah Diare Tiga Tahun, Berat Badan Turun Drastis

• Pelawak pekerjaan sulit

Menurut Kadir dan Doyok, pelawak merupakan profesi yang sulit karena tidak memiliki pengarang seperti lagu.

Selain itu, tidak ada sekolah yang fokus untuk mengasah kemampuan lawak selayaknya menyanyi ataupun teater.

"Lawak enggak ada sekolah, tari ada, teater ada, musik ada. Kalau lawak enggak ada sekolahnya, tapi teori ada. Berat itu," ujar Doyok dibenarkan Kadir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi