Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kebahagiaan dan Keharuan dalam Mapag Panganten Via Vallen dan Chevra Yolandi

Baca di App
Lihat Foto
Siaran langsung Vidio
Via Vallen dan Chevra Yolandi saat mengikuti rangkaian upacara Mapag Panganten
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian acara pernikahan Via Vallen dan Chevra Yolandi ditutup dengan upacara adat Sunda, Mapag Panganten, Minggu (17/7/2022).

Sebagai informasi, MapagPpanganten terdiri dari dua kata dalam bahasa Sunda, "mapag" berarti menjemput atau menyambut dan "panganten" berarti pengantin.

Mapag Panganten diartikan sebagai ritual dalam prosesi pernikahan masyarakat Sunda untuk menyambut pengantin.

Berbagai kemeriahan dan keharuan tersaji di acara tersebut.

Baca juga: Via Vallen Teteskan Air Mata Saat Kenang Sang Nenek di Upacara Mapag Panganten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut rangkuman Kompas.com.

Rangkaian acara

Prosesi Mapag Panganten terdiri dari nasihat kawin, saweran, turun bantaian, mereum harupat, nincak enduk dan elekan, nglangkahan barera, muka panto, huap lingkung, hinhHuap geugeut.

Saat itu, Via Vallen tampil anggun dengan balutan kebaya khas Sunda berwarna putih keemasan.

Selama prosesi, Via dan Chevra terlihat mengikuti dengan saksama.

Baca juga: Alasan Via Vallen dan Chevra Yolandi Tutup Rangkaian Acara Pernikahan dengan Upacara Adat Sunda

Keduanya saling melemparkan senyum dan sesekali tertawa bersama ketika melewati berbagai tahapan prosesi.

Via Vallen duduk di sebelah kanan Chevra

Salah satu yang menarik perhatian dalam acara itu adalah ketika Via dan Chevra melangkah ke pelaminan.

Di pelaminan, Via Vallen kemudian duduk di sebelah kanan Chevra Yolandi, hal yang tak lazim pada acara pernikahan umumnya.

Namun, hal itu terjawab saat Via Vallen dan Chevra Yolandi menjalani prosesi huap geugeut.

Baca juga: Via Vallen Sempat Duduk di Sisi Kanan Chevra Yolandi Saat Mapag Penganten, Kenapa?

"Alasannya ada prosesi ini. Karena kalau Neng Via di kiri, posisinya susah buat Aa Chevra menyuapinya," kata salah satu pemandu acara pernikahan adat Sunda, dikutip dari siaran langsung Vidio, Minggu.

Alasan gelar acara adat Sunda

Meski berasal dari suku Jawa, Via Vallen punya alasan tersendiri menyelipkan adat Sunda dalam rangkaian pernikahannya dengan Chevra Yolandi.

Ibu Via Vallen, Rosida yang awalnya meminta upacara adat khas Sunda dalam pernikahan putrinya.

Via Vallen adalah cucu kesayangan neneknya. Darah seni yang mengalir dalam diri Via juga diturunkan dari neneknya yang dulu seorang pesinden.

Baca juga: Pernikahan Via Vallen dan Chevra Yolandi bak di Negeri Dongeng hingga Kehadiran Khofifah

"Akhirnya, gimana kita pikir semua ikut bahagia, makanya kita pakai adat Jawa dan Sunda. Makanya acara Mapag Panganten terselenggara," ujar Via Vallen.

Tangis Via Vallen

Via Vallen tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan sosok sang nenek pada upacara tersebut.

Pedangdut berusia 30 tahun itu mengaku sangat dekat dengan sang nenek hingga memanggilnya dengan sebutan "Emak".

Air mata Via menetes saat menceritakan detik-detik terakhir sebelum neneknya meninggal dunia.

Baca juga: Via Vallen Teteskan Air Mata Saat Kenang Sang Nenek di Upacara Mapag Panganten

Sebagai informasi, sebelumnya akad nikah Via Vallen dan Chevra telah digelar di Hotel JW Mariott Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/7/2022) pagi.

Chevra Yolandi memberikan mas kawin 1.507 Euro dan 157 gram emas, serta alat shalat lengkap kepada Via Vallen.

Bertindak sebagai saksi pernikahan Via Vallen dan Chevra Yolandi adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi