Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Buka Suara soal Tudingan Tampar Kru Film, Andibachtiar Yusuf: Betul Ada Dorongan, Bukan Tamparan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA
Sutradara Andibachtiar Yusuf dalam media visit Love For Sale 2 di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara Andibachtiar Yusuf buka suara terkait isu yang beredar, di mana dirinya ramai disebut sebagai oknum yang diduga mendorong dan menampar seorang kru wanita.

Melalui akun media sosialnya, Andibachtiar Yusuf memberikan penjelasan terkait kejadian yang viral di media sosial.

Mengawali surat panjangnya, Andibachtiar dengan menceritakan proses produksi film Catatan Akhir Sekolah yang disutradarainya di mana insiden yang ramai dibicarakan di media sosial terjadi. 

"Saya pernah memaksakan shooting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan," tulisnya di akun @andibachtiar.

Baca juga: Tampar Kru, Andibachtiar Yusuf Dikeluarkan dari Asosiasi Sutradara Film Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Makanya saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai dengan kesepakatan. Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja 'kru') untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal," lanjutnya.

Kemudian menceritakan kronologi yang ramai disebut sebagai tamparan, yang menurutnya itu bukan tamparan.

"Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan bukan TAMPARAN," tulisnya.

Setelah melakukan beberapa adegan, Andibachtiar mengaku memang mendapat komplain.

"Saya sempat menerima komplen dari seseorang yang merasa tidak terima karena beranggapan saya telah melakukan kekerasan pada anaknya," tulis Andibachtiar.

Baca juga: Andibachtiar Yusuf Dituding Tampar Kru, Buka Suara hingga Dikeluarkan dari IFDC

"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa 'mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf' si bapak tampaknya tidak terima," lanjutnya.

Sadar permintaan maafnya tidak diterima oleh bapak tersebut, tapi di sisi lain Andibachtiar harus melanjutkan pekerjaan.

"Dengan segala hormat pada sang bapak, saya mengabaikannya dan memilih untuk kembali memaksa tim saya untuk kembali bekerja," tulis Andibachtiar.

Andibachtiar juga sempat menyinggung tentang keputusan asosiasi Indonesian Film Directors Club (IFDC) mengeluarkan dirinya.

"Tentu saya sadar bahwa suasana sungguh sangat tidak bersahabat dan orang pun sudah tak peduli lagi pada apa yang terjadi," tulis Andibachtiar.

"Informasi sepihak dan segala macam ‘gorengan’ dari banyak akun-akun penuh pesona membuat saya sungguh berada di gawang sepi menerima serbuan penyerang lawan tanpa ada pemain bertahan yang membantu,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Andibachtiar Yusuf dikeluarkan dari IFDC usai diduga melakukan tindak kekerasan terhadap kru di lokasi syuting.

IFDC bahkan menyarankan agar sutradara film Baby Blues itu melakukan konsultasi psikologis.

Kabar dugaan tindak kekerasan fisik terhadap seorang kru perempuan yang dilakukan Andibachtiar Yusuf mulanya muncul lewat unggahan Instagram story dari Juandini.

Juandini diketahui berprofesi sebagai casting director serta talent coordinator.

Dalam unggahannya, Juan menyebut salah satu anak buahnya mendapat kekerasan fisik dari seorang sutradara yang tidak disebut namanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi