Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Alami Kerusakan Saraf Otak, Nita Thalia: Awal Mulanya Terlalu Tegang Pikiran

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG PANGERANG
Nita Thalia diabadikan usai mengisi acara di studio TransTV, Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2015) sore.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi dangdut Nita Thalia bicara tentang kondisinya setelah setahun menghilang untuk menjalani terapi.

Nita yang didiagnosis dengan kerusakan saraf otak itu menceritakan awal kondisinya.

"Awal mulanya dari terlalu tegang pikiran, terlalu banyak pikiran, lebih mengarah ke depresi," kata Nita dikutip dari Pagi Pagi Ambyar Trans tv.

"Aku itu kalau ada masalah, kalau masalah belum selesai, dipikirin, selalu gitu, sambil kerja dipikirin," lanjutnya.

Baca juga: Setahun Menghilang, Nita Thalia Ungkap Alami Kerusakan Saraf Otak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak itu saja, Nita juga sering merasakan sakit kepala.

Sampai akhirnya ketika lima tahun lalu konsultasi dengan dokter, dia didiagnosis dengan kerusakan saraf otak.

"Aku didiagnosa sama dokter mengidap kerusakan saraf otak. Sebetulnya dari lima tahun lalu ketahuan, cuma dibiarin aja. Waktu itu masih level dua," kata Nita.

Baca juga: Duka Mendalam Nita Thalia atas Kepergian Mantan Suaminya

Saat itu Nita yang menolak menjalani terapi akhirnya sering merasakan sakit di kepala hingga punggung.

"Setiap pulang kerja kok sakit banget ya, kayak ditusuk-tusuk, karena aku yang kena saraf sensorik, kalau pas berasa sakit, kumat, sampai ke punggung," ujar Nita.

Suatu ketika Nita pingsan, beruntung saat itu dia sudah ada di atas kasur.

Penyakit yang didiamkan selama beberapa tahun itu ternyata sudah memasuki level empat.

Di mana biasanya mereka yang berada di kondisi ini sudah tidak bisa melihat dan tidak bisa berjalan.

Karena itu dokter menyarankan Nita mulai fokus menjalani terapi dan beristirahat.

"Kalau enggak istirahat takutnya pingsan saat kerja, kepala membentur lantai, fatal akibatnya kematian," jelas Nita.

Beruntung setelah menjalani terapi, kini kondisi Nita sudah lebih baik.

"Alhamdulillah perkembangannya bagus, sekarang sudah tidak merasakan gejala sakit kepala apapun," tuturnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi