Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Via Vallen Pertahankan Kehamilan meski Kondisi Janin Tidak Berkembang

Baca di App
Lihat Foto
Instagram: @moirephoto
Busana pengantin yang dikenakan oleh Via dan Chevra adalah persembahan dari Svarna by IKAT Indonesia rancangan desainer kenamaan, Didiet Maulana.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Via Vallen melalui unggahan Instagram-nya menceritakan tentang bagaimana dia mempertahankan kehamilan meski kondisi janin sudah dinyatakan meninggal dunia.

Pada 1 Oktober, Via Vallen menjalani Ultrasonografi (USG). Pada saat itu, kondisi janinnya yang berusia 8 minggu dinyatakan tidak berkembang.

Oleh karena itu, dokter menyarankan Via Vallen untuk menjalani kuret. Tetapi, dia tidak mau dan mencoba mencari solusi ke dokter lain.

Baca juga: Via Vallen Keguguran Anak Pertama

3 Oktober, Via Vallen berjumpa dengan dokter yang baru. Tetapi hasilnya sama bahwa disarankan untuk menjalani kuret.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tapi aku tetap enggak mau. Akhirnya dikasih obat untuk mengeluarkan anaknya. Karena, katanya, 'mau ditunggu kayak apa pun, janinnya enggak bakal berkembang dan hidup lagi'," ujar Via Vallen dikutip Kompas.com pada Rabu (26/10/2022).

Walau begitu, sebagai calon ibu, Via Vallen percaya dengan keajaiban dari Tuhan.

Sebab, berdasarkan cerita dari banyak orang yang memiliki pengalaman serupa seperti Via Vallen, mereka tetap menunggu sampai bayinya lahir dengan selamat.

Baca juga: Via Vallen Umumkan Hamil 8 Minggu, tetapi Jantung Janin Tidak Berdetak

"Jadi, aku memilih untuk tidak meminum obatnya dan menunggu janin ini berkembang," tutur Via Vallen.

Karena masih kepikiran dengan kondisi janinnya, Via Vallen pergi ke spesialis fetomaternal. Tetapi, solusinya sama, yakni kuret.

Lagi-lagi, pelantun "Sayang" itu tidak ingin menjalani kuret sampai akhirnya memutuskan tidak pergi ke dokter hingga akhir tahun.

Pada 16 Oktober, Via Vallen mengalami flek berwarna cokelat. Lantas, dia kembali ke rumah sakit untuk memastikan janinnya.

Baca juga: Erick Thohir Bagikan Tips Kelola Keuangan Rumah Tangga, Via Vallen: Panutan Ini

"Ternyata hasilnya sama. Usia masih 8 minggu, tanpa detak, tanpa gerak. Makin diperjelas dengan tidak adanya aliran darah di janinku. Dokter pun bilang bahwa janinku sudah meninggal dari satu bulan yang lalu," ungkal Via Vallen.

Kala itu, dokter mengimbau Via Vallen untuk segera kuret. Sebab, tubuh akan berusaha untuk mengeluarkan janin dengan sendirinya.

Pada 19 Oktober, tubuh pemilik nama lahir Maulidia Octavia ini kembali mengeluarkan darah yang kini berwarna merah, bukan cokelat.

Pada 20 Oktober pukul 15.00 WIB, Via Vallen tampil off air di Jakarta. Dia mengaku keadaannya saat itu masih baik-baik saja.

Baca juga: Via Vallen Tanya Tips Jaga Keromantisan Pernikahan, Erick Thohir Jawab Begini

Pukul 17.00 WIB, Via Vallen juga menjalani gladi resik untuk tampil live malam harinya di salah satu stasiun televisi.

"Tapi, habis Maghrib perutku mulai kesakitan. Sakit banget sampai aku enggak bisa berbuat apa-apa, cuma bisa diam. Padahal, durasi sakitnya kurang lebih 10 detik. Tapi itu sakit banget, dan itu berulang tiap 2 menit sekali," kata Via Vallen.

"Makin malam, aku sudah semakin lemas. Tiap sakitnya datang, suami sudah minta aku untuk pulang, tapi aku enggak mau," ucap Via Vallen melanjutkan.

Alhasil, Via Vallen menghubungi dokter dan kemudian disarankan untuk meminum obat agar janinnya keluar.

Baca juga: Alasan Via Vallen dan Chevra Yolandi Tutup Rangkaian Acara Pernikahan dengan Upacara Adat Sunda

Setelahnya, Via Vallen dengan profesional tampil secara langsung di salah satu stasiun televisi. Padahal, kondisinya sudah sakit yang dianalogikan seperti hendak melahirkan.

Usai semua selesai, Via Vallen langsung bergegas ke salah satu hotel bersama suaminya, Chevra Yolandi. Rasa sakit pun semakin meningkat.

"Suami sudah minta putar balik untuk ke rumah sakit saja. Tapi aku tetap enggak mau, karena kalau ke rumah sakit pasti langsung kuret. Aku ikuti kata dokter saja. Kalau sudah keluar, pasti enggak sakit lagi. Jadi, cukup minum obat saja," tutur Via Vallen.

Di hotel, tubuh Via Vallen beberapa kali mengeluarkan darah seperti pendarahan. Dia juga sempat pingsan di kamar mandi.

Karena ambulan tak kunjung datang, Chevra Yolandi memutuskan untuk membawa langsung Via Vallen ke UGD di salah satu rumah sakit.

"Di situ ternyata tensiku cuma 60, tanganku diinfus dua-duanya. Kondisiku di situ sudah kayak orang kritis. Biar infusnya sudah dua, tensiku masih belum stabil. Habis naik dikit, langsung turun lagi karena darah keluar terus," ujar Via Vallen.

Pada 21 Oktober pukul 06.00 WIB, Via Vallen akhirnya menjalani kuret setelah menunggu tensinya mulai stabil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi