Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Apa yang Terjadi di Itaewon?

Baca di App
Lihat Foto
Ahn Young-joon
Petugas kepolisian memeriksa lokasi korban tewas dan luka-luka di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Minggu, 30 Oktober 2022, setelah massa yang sebagian besar anak muda yang merayakan perayaan Halloween di Seoul terperangkap dan terlindas saat massa masuk ke gang sempit.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Itaewon, salah satu wilayah yang terkenal di Seoul, Korea Selatan mendadak jadi sorotan setelah tragedi Itaewon yang merenggut nyawa lebih dari 150 orang.

Dengan "Hooker Hill" dan lorong-lorong bar yang meliuk-liuk dengan tanda seperti "BADASS" di sekitar landmark lokal Hamilton Hotel, distrik Itaewon Seoul adalah simbol kehidupan malam yang bebas di ibukota Korea Selatan selama beberapa dekade, sebelum tragedi melanda.

Lalu apa yang terjadi pada malam 29 Oktober 2022 hingga merenggut nyawa ratusan orang dari berbagai usia dan berasal dari beberapa negar?

Baca juga: 3 Saksi Selamat Ungkap Cerita Halloween Itaewon Berujung Tragedi yang Tewaskan 154 Orang

Polisi memperkirakan sekitar 100.000 orang memenuhi area di pusat kota Seoul itu untuk merayakan Halloween.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah ini memang sudah dari tahun ke tahun menjadi tempat tujuan untuk mereka yang ingin merayakan Halloween.

Namun setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19, tampaknya minat warga lokal dan wisatawan untuk berkunjung meningkat.

Seorang saksi mata mengatakan orang-orang mulai menyadari ada yang salah dari kerumunan itu ketika orang mulai berteriak.

Suara mereka beradu dengan suara musik dari klub sekitar.

Baca juga: Duka Para Artis Atas Tragedi Halloween Itaewon

Yongsan Fire Station menerima sejumlah laporan adanya desakan antara manusia di Itaewon sekitar pukul 10.15-10.22 malam KST.

Berlokasi di gang sempit, di sebelah landmark Hotel Hamilton, pengunjung Itaewon mulai berjatuhan saat kerumunan terus mendorong.

Situasi meningkat dengan cepat di gang ini, yang kemudian dilaporkan memiliki lebar hanya sekitar empat meter, hampir tidak cukup untuk memuat sebuah sedan, dan sedikit memiliki kemiringan.

Terperangkap di antara kerumunan yang keluar dari hotel dan kerumunan yang keluar dari pintu keluar 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.

"Ada begitu banyak orang sehingga kami tidak bisa bergerak," kata Song Su-yeon, 46, yang berkunjung dari kota Incheon dan tiba di stasiun kereta bawah tanah Itaewon satu jam setelah acara.

"Sepertinya aku akan mati jika aku jatuh," ucapnya.

Saksi lain mengatakan, orang-orang terus mendorong ke arah bawah, sementara yang dibawah tidak bisa bergerak, dan membuat mereka seperti domino.

"Orang-orang terus mendorong ke bawah dan lebih banyak orang tertindas," tulis saksi lain.

"Orang-orang yang tertindih di bawah kerumunan menangis dan saya pikir saya akan tertindih sampai mati juga, bernapas melalui lubang dan menangis minta tolong," kata saksi lain.

Baca juga: Duka Para Artis Atas Tragedi Halloween Itaewon

Beberapa saksi mengatakan bahwa penyebab insiden itu adalah karena mereka saling mendorong antara orang dari atas dengan yang datang dari bawah.

"Di belakang saya, orang-orang meneriakkan hal-hal seperti 'Dorong! Kami lebih kuat! Kita bisa memenangkan ini, haha!’ dan mulai mendorong," tulis YouTuber Seon Yeo Jung yang berhasil selamat diantara lautan manusia saat itu.

"Beberapa dari kami mencoba membuat orang banyak mengikuti lalu lintas kanan lagi, tetapi tidak ada gunanya. Sejujurnya aku didorong dan didorong melawan keinginanku," lanjutnya di Instagram Story.

Menurutnya tiba-tiba, kekacauan terjadi dan semua orang mulai saling dorong dengan agresif, seperti tarik tambang.

"Tidak butuh waktu lama sebelum saya mulai merasakan kekuatan orang-orang yang mendorong. Penglihatanku mulai memudar," tulisnya.

"Teman saya, yang ada di sana bersama saya, lebih kuat dari saya. Jadi mereka berpegangan pada saya dan membantu saya menahan kekuatan. Seandainya saya tidak bersama teman saya, saya akan benar-benar jatuh," imbuhnya.

Sementara itu, pihak berwernang sampai sekarang masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut, tapi para pejabat memastikan tidak ada kebocoran gas atau kebakaran di lokasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi