Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

4 Temuan Polisi di Festival Musik Berdendang Bergoyang

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Sejumlah penonton yang hadir di hari kedua Berdendang Bergoyang pada Sabtu (29/10/2022). Mereka terlihat berdesakan saat berada di area Berdendang Stage yang berada di Hall Istora Senayan Jakarta.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat mencabut izin penyelenggaraan Berdendang Bergoyang Festival pada Sabtu (29/10/2022).

Festival musik itu diberhentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.

Hingga Senin (31/10/2022), penyidik Polres Metro Jakarta Pusat telah memeriksa tujuh pihak Berdendang Bergoyang, termasuk petugas Palang Merah Indonesia (PMI) yang bertugas saat perhelatan tersebut berlangsung.

Baca juga: Penampilannya Diberhentikan di Berdendang Bergoyang, Aura Kasih: Super Duper Ramai

Lalu, apa saya yang sebenarnya terjadi saat Berdendang Bergoyang Festival yang digelar di Istora Senayan tersebut berlangsung?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Melebihi kapasitas

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, ada lebih dari 21.000 pengunjung hadir pada acara Berdendang Bergoyang.

Komarudin mengatakan, jumlah tersebut berbeda dari apa yang pihak penyelenggara mohonkan kepada kepolisian sebelum terbitnya surat perizinan.

Baca juga: Dari Tragedi Itaewon hingga Konser Berdendang Bergoyang, Sebuah Potret Dahaga Massa

“Dari data checker pintu satu dan dua, ada lebih dari 21.000 penonton yang hadir, sedangkan surat permintaan yang dimohonkan ada 3.000, itu overcapacity,” ungkap Komarudin saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/10/2022).

Sementara, Komarudin mengungkapkan kapasitas untuk hall Istora Senayan berjumlah 8.000 orang.

2. Dilarikan ke rumah sakit

Komarudin mengungkapkan, beberapa penonton dilarikan ke rumah sakit saat Berdendang Bergoyang Festival berlangsung.

Baca juga: Kekacauan Berdendang Bergoyang Festival, Psikolog: Euforia setelah Dikekang selama Pandemi

Namun, Komarudin belum bisa mengungkapkan penyebabnya karena pihaknya baru akan mendalaminya pada hari ini.

“Iya (pihak PMI juga) hari ini kami ambil keterangan karena memang ada beberapa penonton yang dilarikan ke rumah sakit,” ujar Komarudin.

3. Satu tenda medis

Komarudin mengatakan, berdasarkan temuan polisi pada hari pertama Berdendang Bergoyang berlangsung, hanya satu tenda medis yang disediakan pihak penyelenggara.

Baca juga: Penjelasan Aura Kasih Setelah Penampilannya di Berdendang Bergoyang Disetop

Padahal, kata Komarudin, saat itu banyak penonton meminta pertolongan pertama karena tidak sedikit yang pingsan.

“Hari pertama hanya satu (tenda medis), setelah ditegur baru ditambah,” ucap Komarudin.

4. Penonton gelap

Komarudin menduga ada penonton yang tidak memiliki tiket bisa masuk area Berdendang Bergoyang Festival.

Penonton gelap tersebut diduga menjadi salah satu faktor terjadinya pembludakan penonton di Hall Istora Senayan Jakarta.

“Hari ini kami memeriksa lima orang dari pihak Berdendang Bergoyang. Termasuk ticketing dan kami mendalami mengenai alasan jumlah tiket yang disediakan dan alasan mengapa orang yang tidak punya tiket bisa masuk,” tutur Komarudin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi