Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Soundrenaline hingga DWP Terancam Batal, APMI Perjuangkan agar Tetap Terselenggara

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI
Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) menyerukan kekhawatiran jika gelaran konser musik akan semakin sulit mendapat izin pelaksanaan, di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) tidak menampik bahwa festival musik yang diselenggarakan dalam waktu dekat ini terancam batal.

Nama-nama festival besar tersebut seperti Soundrenaline, Head in The Clouds, hingga Djakarta Warehouse Project (DWP).

Dalam jumpa pers, Sekjen APMI Emil Mahyudin mengatakan hal tersebut merupakan efek domino dari kekisruhan yang terjadi dalam festival musik yang diselenggarakan baru-baru.

Baca juga: Konser Dewa 19 Ditunda, APMI: Jangan Lihat 70.000 Penonton sebagai Orang yang Liar atau Berdemo

Walau begitu, Emil mengatakan pihaknya bakal memperjuangkan agar tiga festival musik tersebut tetap terselenggara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami fight untuk seluruh event. Memang yang jadi head-nya itu Soundrenaline, Head In The Clouds dan DWP. Memang kami sedang menjalankan diskusi agar tiga event itu tetap berjalan," ungkap Emil dalam jumpa pers di kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada Kamis (3/11/2022).

Menurut Emil, tiga nama festival musik tersebut merupakan sebuah acara yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional.

Baca juga: APMI: Festival Musik Terancam Batal Digelar

Sebab terdapat sejumlah penampil yang akan hadir dalam perhelatan tersebut.

"Karena, ketiganya memiliki snowball efek dalam pertumbuhan perekonomian kreta di Indonesia," ucap Emil.

Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat mencabut izin penyelenggaraan Berdendang Bergoyang Festival pada Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Promotor Musik Indonesia Bersatu Bentuk APMI

Festival musik itu diberhentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, ada lebih dari 21.000 pengunjung hadir pada acara Berdendang Bergoyang.

Komarudin mengatakan, jumlah tersebut berbeda dari apa yang pihak penyelenggara mohonkan kepada kepolisian sebelum terbitnya surat perizinan.

Baca juga: Ingin Majukan Ekosistem Musik Indonesia, 7 Promotor Deklarasikan APMI

Sementara, Komarudin mengungkapkan kapasitas untuk hall Istora Senayan berjumlah 8.000 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi