JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Feby Putri mengaku membutuhkan perjuangan yang panjang untuk terjun ke industri musik dengan merilis suatu karya.
Awalnya dia adalah penyanyi independen atau tak di bawah naungan label musik manapun.
Hambatan pertama yang dilalui wanita kelahiran Makassar ini saat terjun ke industri musik adalah minimnya dana produksi.
“Di duit sih, serius ini. Awalnya aku kan indie, enggak di bawah naungan label,” ujar Feby di Resso Studio Live di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Feby Putri Sempat Tak Diizinkan Orangtuanya Merantau ke Jakarta untuk Jadi Penyanyi
Pelantun “Runtuh” ini kaget saat tahu besaran dana yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah lagu.
“Jadi pas tahu harga produser seperti ini ah kaget banget ya. Butuh hingga puluhan juta bahkan. Saya mampunya belasan (juta) waktu itu,” kata Feby.
Untuk mengumpulkan uang agar bisa produksi lagu debutnya berjudul “Halu”, ia akhirnya cover-cover lagu dan mengunggahnya ke Instagram juga ke YouTube.
Baca juga: Lirik Lagu Kembali Pulang, Singel Baru dari Suara Kayu ft. Feby Putri
“Harus ngumpulin uang produksi lagu dengan meng-cover lagu tuh di YouTube. Awalnya aku kan cover di Instagram doang terus di YouTube (juga),” kata Feby.
Video cover-nya di YouTube ditonton banyak orang hingga akhirnya ia mendapat banyak uang.
“Ngumpulin cuan dari YouTube. Youtube belum ada aturan aneh-aneh tentang copyright dan lain-lain. Jadi kayak banyak dapat begitu. Jadi ya udah realisasikan video klip,” tutur Feby.
Dari situlah akhirnya ia bisa memproduksi lagu debutnya “Halu” pada tahun 2019. Kini Feby bahkan sudah merilis banyak lagu dan punya satu album bertajuk Riuh (2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.