KOMPAS.com- Gaun Putri Wales, Kate Middleton kembali curi perhatin, kali ini bukan karena desainnya melainkan fakta bahwa Kate memakai gaun sewaan untuk menghadiri acara penting di Boston.
Biasanya, keluarga kerajaan memakai ulang gaun favorit mereka ketika muncul di karpet merah atau acara besar, tapi Kate kali ini memilih menyewanya dari platform Hurr.
Dikutip dari Harpers Bazaar, pakaian itu bisa disewa dengan harga 74 poundsterling atau sekitar Rp 1,4 juta. Harga jual baju itu sendiri diperkirakan 350 poundsterling atau sekitar Rp 6,6 juta.
Gaun yang dipilih Kate saat menghadiri Earthshot Prize di Boston adalah maxi dress off shoulder berwana hijau.
Baca juga: Ada di Amerika, Kate Middleton dan Pangeran William Tidak Berencana Temui Meghan Markle dan Harry
Dia memadukannya dengan sepatu putih stiletto dari Gianvito Rossi serta kalung choker emerald dan diamond milik Putri Diana.
Keputusan Kate menyewa gaun di acara yang memberikan hadiah tahunan pada orang atau proyek yang bekerja memerangi pemanasan global itu menjadi sorotan.
Istri Pangeran William ini dinilai mengambil keputusan tepat, karena dengan menyewa gaun, itu akan sesuai tema malam itu yaitu sustainable.
Dengan menyewa, dia seperti mempromosikan cara berpakaian yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau tentunya.
Baca juga: Kate Middleton dan Camilla Dikabarkan Terlibat Perang Dingin, Kenapa?
Untuk diketahui, anggota kerajaan senior sering berpakaian dengan hati-hati, seperti mengenakan perancang busana lokal saat bepergian ke luar negeri.
Namun, di sini, sang putri menunjukkan pemahaman yang tajam tentang "Efek Kate", atau kecenderungan pakaiannya untuk dijual atau melonjak popularitasnya begitu dia memakainya di depan umum.
Sekarang, sepertinya perusahaan ramah lingkungan tidak hanya mendapatkan peningkatan pelanggan seumur hidup.
Tetapi juga dapat mendorong pembeli di mana pun untuk berpikir tentang mengubah kebiasaan konsumen mereka menjadi kebiasaan yang tidak boros.
Menurut The Independent, Orang Inggris membuang pakaian yang dapat dikenakan senilai £140 juta setiap tahun dan permintaan bahan baku diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, menurut Program Aksi Limbah dan Sumber Daya (WRAP).
Tapi bukan itu saja, tekstil industri dikatakan sebagai pencemar terbesar kedua, bertanggung jawab atas 92 juta ton limbah setiap tahun.
Dengan adanya layanan persewaan fesyen membantu memerangi pemborosan dan kerusakan lingkungan.
Ditambah, keberadaan perusahaan model berbagi ekonomi seperti HURR memastikan cara yang lebih terjangkau untuk mengakses barang kelas atas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.