Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Perjuangan Laura Lazarus Selama 18 Tahun untuk Pulih dari Kecelakaan Pesawat

Baca di App
Lihat Foto
Instagram Laura Lazarus
Laura Lazarus menuangkan pengalaman dan perjuangan hidupnya ke dalam sebuah buku.
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Laura Lazarus merupakan pramugari yang selamat dari kecelakaan pesawat pada tahun 2004.

Di tahun yang sama, Laura kembali mengalami kecelakaan pesawat.

Laura terluka parah pada  kecelakaan kedua yakni saat pesawat yang ditumpangi keluar landasan di Bandara Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah.

Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah bagian tubuhnya hancur.

“Aku harus menjalani serangkaian pengobatan lama sekali dari 2004 sampai sekarang on progress 2022. Sudah 18 tahun,” ujar Laura saat berbincang pada Kompas.com, Rabu (7/12/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Ini kaki udah operasi 17 kali, di bagian muka 5 kali (dioperasi). Ada pen di kaki aku. Sekarang (kaki aku) udah full of pen,” lanjut Laura.

Trauma

Tak hanya menjalani pengobatan di bagian tubuhnya, Laura juga harus berjuang pulih untuk mengobati trauma yang dirasakannya usai kecelakaan pesawat itu.

“Pasti adalah trauma bayangin aja dari kecelakaan kedua terjadi itu bahkan mengakibatkan sampai menghadapi kayak seperti itu. Untuk pengobatan cukup lama terus di samping itu pula..,” kata Laura.

“Aku bukan masalah pesawatnya aku tuh kayak setelah kecelakaan itu, hadapin operasi. Harus hadapin ini dan itu,” lanjut Laura.

Laura menganggap yang dialaminya saat itu adalah proses kehidupan. Bahkan, proses hidup yang mengajari ia banyak hal.

Baca juga: Cerita Laura Lazarus, Pramugari yang Selamat dari Dua Kali Kecelakaan Pesawat

Salah satunya, untuk selalu bersyukur dalam segala hal yang diberikan Tuhan kepadanya.

“Proses hidup, di mana aku benar-benar diasah. Dan itu benar-benar menjadikan aku wah gila ya hidup itu enggak gampang untuk kita hidup,” ucap Laura.

“Napas kehidupan dan nyawa itu tuh anugerah banget jadi harus dipergunakan sebaik-baiknya selama kita ada kesempatan,” lanjut Laura.

Bangkit dari trauma

Lambat laun Laura bangkit dari trauma yang dialaminya. Anak pertama dari dua bersaudara ini bahkan sudah berani kembali naik pesawat meski awal-awal sempat takut.

Hal itu tak lepas karena adanya dukungan dari keluarganya.

“Ketika delapan bulan sejak kecelakaan itu terus aku mau naik pesawat lagi awalnya takut. (Bilang ibunda) ‘aduh takut banget naik pesawat," tutur Laura.

Ibunya selalu menguatkan dia, berusaha membesarkan hatinya.

"Mamaku bilang gini ‘aduh kalau takut-takut mah kemarin pas lagi ngalamin kecelakaan itu, kalau kamu (ditakdirkan) meninggal ya meninggal aja,” kata Laura.

Ibunya mengatakan, Laura harus bersyukur masih diberi kehidupan. Nasihat ibunya pun menyadarkan Laura, untuk menggunakan hidupnya sebaik mungkin.

“Aku lebih kayak ke oh iya ya Tuhan masih punya rencana untuk kehidupan aku. Aku harus memakai ini sebaik-baiknya dan aku enggak boleh sia-siakan,” tutur Laura.

Dia pun menuangkan pengalaman dan perjuangan hidupnya ke dalam sebuah buku.

Selain menjadi penulis buku, ia kini juga sebagai seorang motivator dan entrepreneur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi