Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Dikenal sebagai Pawang Ular, Panji Petualang Sebut Anaknya Pernah Digigit Kobra

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Panji Petualang saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkenal sebagai pawang ular, Panji Petualang tak menampik insiden-insiden kecil yang kerap terjadi kepada orang-orang sekitarnya.

Salah satunya, anak kedua Panji, Aufa Putra Naja, ternyata pernah terkena gigitan ular kobra.

"Kejadian di anakku Aufa, namanya anak kecil ada ular kobra masuk ke rumah, dia pikir ular lepas dari kandang, padahal bukan. Itu ular alami yang masuk. Kebetulan rumah masih di pinggiran sawah dan dia tangkap," kata Panji saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Disebut Tak Berduka atas Kematian Mantan Asisten, Panji Petualang: Tidak Semua Harus Diumbar

Aufa kemudian sempat terkena gigitan ular hingga luka pada tangannya menghitam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dia digigitlah, terus diikat sama dia. Kemudian aku lihat sudah menghitam, melepuh," ucap Panji.

Saat itu, Panji dan keluarganya sempat panik dan berpasrah.

"Iya (lukanya) sudah hitam, ya kita melihat, panik, pasti, nangis sudah. Namanya anak digigit ular. Berdoa sih ya sama Yang Maha Kuasa," tutur Panji.

Baca juga: Panji Petualang Buka Suara soal Kematian Mantan Asisten akibat Digigit King Kobra

Panji lalu segera membawa Aufa ke rumah sakit.

Namun, Panji menyebut luka bekas gigitan ular pada tubuh Aufa sembuh berkat pengobatan Panji sendiri.

"Brutus-brutusnya sempat muncul. Lalu dia dibawa ke rumah sakit," ungkap Panji.

"Sembuh, pokoknya kalau Panji ada pengobatan sendiri dan enggak akan kasih tahu," lanjutnya.

Baca juga: Mantan Asisten Panji Petualang, Alprih Priyono Meninggal Digigit Ular King Cobra

Panji menyebut, profesi sebagai pawang memang penuh risiko dan harus sepenuhnya dilakukan dengan hati-hati.

"Ya risiko pastilah ya, kita main bola aja jatuh, apalagi main ular. Yang penting kuncinya hati-hati sama tahu batas. Kalau sudah main hal ekstrem kita harus tahu safety, pengamanan, cara, prosedural apa yang harus dilakukan," tutur Panji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi