Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita di Balik Batang Pohon yang Masih Nyangkut di Pagar Rumah Tiko

Baca di App
Lihat Foto
kompas.com / Nabilla Ramadhian
Kondisi terbaru rumah Eny dan Tiko yang sedang dicat kembali di Kompleks PLN, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini yang menarik perhatian publik adalah batang pohon yang masih menyangkut di rumah Pulung Mustika Bima atau akrab disapa Tiko.

Selain menyangkut di pagar, batang pohon itu juga ikut dicat warna kuning senada dengan warna tembok depan rumah Tiko.

Ketua RT 006 RW 002 Kelurahan Jatinegara Noves Haristedja mengaku, sengaja membiarkan batang pohon itu menyangkut di pagar rumah Tiko.

Baca juga: Kondisi Rumah Tiko dan Cerita Batang Pohon yang Tersangkut di Pagar

“Itu pohon ditebang sebelum viral. Memang kita pernah bersihkan. Itu sebagai tanda kita pernah membersihkan tempat ini sebelum viral,” ujar Noves di rumah Tiko di kawasan Klender, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Memang saya tidak izinkan tebang buat kenang-kenangan sebagai prasasti dulu pernah seperti ini. Kayak sejarahlah,” lanjut Noves.

Noves mengatakan, batang pohon yang menyangkut itu adalah pohon petai cina yang bisa membesar. Hal itu menjadi alasan pohon itu ditebang kala itu karena batangnya sempat menghalangi jalan.

Baca juga: Ibunda Tiko, Ibu Eny, Disebut Sudah Bisa Pulang Dua Minggu Lagi dari RSJ Duren Sawit

Noves mengatakan, tak ada rencana memotong batang pohon yang menyangkut itu. Ia membiarkan batang pohon itu menyangkut sebagai kenang-kenangan.

“Itu prasati kenang-kenangan mungkin bisa dipasang nomor rumah. Kan lebih antik ya,” ucap Noves.

Sementara, kata Noves, batang-batang pohon yang belum ditebang habis di depan rumah Tiko itu sengaja dibiarkan agar tetap tumbuh.

Baca juga: Sering Diundang Stasiun TV dan Podcast, Tiko Diminta Cuti dari Pekerjaan

Hal itu permintaan dari ibu Eny Sukaesi, ibu dari Tiko.

“Sebetulnya pohon ada beberapa yang enggak boleh (ditebang). Sebelum viral kan sempat saya tebang juga tuh bekasnya tuh. Hanya beberapa pohon aja yang boleh (ditebang) yang besar enggak dikasih,” ucap Noves.

Karena ibu Eny pencinta tanaman, Noves berpikir akan memberikan beberapa tanaman nantinya apabila rumah Tiko sudah rampung dicat dan diperbaiki.

“Dia itu pencinta tanaman. Makanya kita bikin tanaman itu. Nanti kalau udah selesai (dicat dan diperbaiki) kita kasih tanaman lagi kita hijaukan lagi,” tutur Noves.

Untuk diketahui, rumah Tiko viral karena kondisinya yang terbengkalai dan terawat sejak tahun 2010. Tiko tinggal di rumah tersebut bersama ibunya, Eny tanpa aliran listrik dan air yang menyala.

Sosok Tiko dan Ibunya, Ibu Eny mendadak viral setelah diunggah oleh kreator konten Ale dan Irfan.

Dari mereka, kisah Tiko viral di media sosial dan mendatangkan banyak simpati dari masyarakat.

Terlebih setelah diketahui Tiko merawat sendiri ibunya selama 11 tahun di dalam rumah mereka tanpa listrik dan air. Kini Ibu Eny telah dirawat di rumah sakit jiwa dan rumah mereka telah dibersihkan secara gotong royong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi