Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Deddy Mizwar Mengenang Nano Riantiarno, dari Teater Populer hingga Film Bidadari Mencari Sayap

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Deddy Mizwar tengah melayat di rumah duka tempat jenazah Nano Riantiarno disemayamkan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor senior Deddy Mizwar mengungkap kenangannya terhadap sosok mendiang Norbertus Riantiarno alias Nano.

Diketahui, pendiri Teater Koma Nano Riantiarno meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023) pukul 06.38 WIB.

Deddy menyebut, dia dan Nano pernah bersama dalam satu kelompok teater bernama Teater Populer yang aktif pada era 1980-an.

Baca juga: Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Deddy Mizwar: Kita Merasa Sangat Kehilangan

"Saya kenal Mas Nano dari Teater Populer, di awal tahun 1980-an. Setelah itu beliau memisahkan diri, setelah Pak Teguh (pendiri Teater Populer) meninggal dunia," kata Deddy Mizwar saat ditemui di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemudian dia mendirikan Teater Koma. Sampai sekarang," lanjut Deddy.

Deddy berharap, perjuangan Nano mendirikan Teater Koma bisa diteruskan oleh generasi saat ini.

Baca juga: Karya Terakhir Nano Riantiarno untuk Teater Koma, Naskah Matahari dari Papua

"Mudah-mudahan ada yang meneruskan Teater Koma dengan karya-karyanya yang sudah sangat disukai masyarakat," ujar Deddy.

Selain kebersamaan di Teater Populer, Deddy Mizwar juga mengenang saat dirinya mengajak Nano berperan dalam film Bidadari Mencari Sayap (2020).

Sebagai informasi, film tersebut mengantar Nano terpilih sebagai Aktor Pembantu Terbaik versi Majalah Tempo 2020.

Baca juga: Kronologi Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Sempat Sesak Napas

"Terakhir Beliau saya ajak main satu produksi sama saya. Bidadari Mencari Sayap. Dapat penghargaan dari Majalah Tempo sebagai Aktor Pembantu Terbaik. Bagus sekali perannya," ungkap Deddy.

Oleh karenanya, kepergiannya Nano membuat Deddy turut merasa kehilangan.

"Kita merasa kehilangan, tokoh teater, seniman dan budayawan. Indonesia sangat kehilangan," tutur Deddy.

Baca juga: Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal Dunia

Deddy Mizwar mengatakan, konsistensi Nano Riantiarno dalam berkesenian patut untuk dikenang dan diteladani.

"Di dunia teater dia konsisten, dari Teater Populer, sampai akhir hayat. Sangat konsisten," ujar Deddy Mizwar.

Sebagai informasi, Nano meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker paru-paru.

Kanker paru-paru membuat Nano kesulitan bernapas dan merasa sesak hingga akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Baca juga: Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal Dunia

Berdasarkan informasi keluarga, jenazah Nano akan dimakamkan pada Sabtu (21/1/2023).

Nano Riantiarno dikenal sebagai seorang aktor, penulis, sutradara, wartawan, dan tokoh teater Indonesia.

Pada 1977 Nano Riantiarno mendirikan Teater Koma dan dia juga sempat ikut mendirikan Teater Populer sebelumnya pada 1968.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi