Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kenang Nano Riantiarno, Mathias Muchus: Dia Punya Arti Tersendiri bagi Saya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Yulianus Febriarko
Mathias Muchus dijumpai sesudah acara menonton bareng film Toba Dreams di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Kamis (30/4/2015) malam.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Mathias Muchus mengenang sosok mendiang Norbertus Riantiarno alias Nano.

Diketahui, pendiri Teater Koma Nano Riantiarno meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023) pukul 06.38 WIB.

Mathias menyebut, dia sangat kaget ketika tahu Nano sudah tiada.

"Tadi saya dengar kabar dari istri saya, pagi-pagi beliau perginya bahwa sahabat kita Nano Riantiarno pergi meninggalkan kita. Kaget, syok saya, saya cepat-cepat ke sini pakai motor," kata Mathias saat ditemui di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat.

Baca juga: Deddy Mizwar Mengenang Nano Riantiarno, dari Teater Populer hingga Film Bidadari Mencari Sayap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mathias mengenang Nano sebagai salah satu sosok yang sangat konsisten dan patut diteladani.

"Sosok Nano di mata saya adalah orang yang patut diteladani, orang yang konsisten, orang yang selalu menjawab semua persoalan dengan karya. Itu yang membuat saya kagum dengan beliau," ujar Mathias.

Bagi Mathias, karya-karya Nano memiliki arti tersendiri dalam hidupnya.

"Pertama kali saya masuk ke lingkungan kampus di IKJ, sosok ini (Nano) sudah punya arti tersendiri buat saya. Karyanya menggelitik dan dekat dengan kita. Tidak banyak memberikan mimpi dalam kekaryaan, tapi lebih mengupas masalah realita hidup dan kondisi sosial," ungkap Mathias.

Baca juga: Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Deddy Mizwar: Kita Merasa Sangat Kehilangan

Mathias pun mendoakan agar Nano mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Kepergian ini membuat kita harus bercermin kembali bagaimana seorang seniman di era sekarang ini, lebih mawas diri," tutur Mathias.

"Selamat jalan mas Nano, semoga semua dosa-dosa diampuni dan ditempatkan di sisi yang terbaik amin," lanjutnya.

Sebagai informasi, Nano meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker paru-paru beberapa waktu belakangan ini.

Baca juga: Karya Terakhir Nano Riantiarno untuk Teater Koma, Naskah Matahari dari Papua

Kanker paru-paru membuat Nano kesulitan bernapas, susah bergerak dan merasa sesak hingga akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Berdasarkan informasi keluarga, jenazah Nano akan dimakamkan pada Sabtu (21/1/2023).

Nano Riantiarno dikenal sebagai seorang aktor, penulis, sutradara, wartawan, dan tokoh teater Indonesia.

Pada 1977 Nano Riantiarno mendirikan Teater Koma dan dia juga sempat ikut mendirikan Teater Populer sebelumnya pada 1968.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi