Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Duka Butet Kartaredjasa atas Kepergian Nano Riantiarno

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Butet Kartaredjasa saat menemui wartawan di rumah duka Djaduk Ferianto
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman Butet Kartaredjasa mengungkap duka atas kepergian Norbertus Riantiarno alias Nano.

Diketahui, pendiri Teater Koma Nano Riantiarno meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023) pukul 06.38 WIB.

Lewat unggahan foto Instagram, Butet memamerkan kebersamaannya dengan aktor Slamet Rahardjo dan seniman Putu Wijaya yang mengelilingi peti jenazah Nano.

Baca juga: Butet Kartaredjasa Kembali Aktif hingga Harapannya untuk Panggung Pertunjukan Indonesia

"GUGUR SATU. Februari 2022, kami berempat berfoto. Hari ini juga berfoto lagi. Empat orang. Tapi yang satu berbaring. Mas Nano Riantiarno gugur tadi pagi dikelilingi keluarga, anak-istri-menantu-cucu, adik-adik ipar dan terutama kawan-kawan Teater Koma," tulis Butet dikutip dari akun @masbutet, Jumat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semua dengan persiapan yang baik. Juga diantar doa-doa terbaik," lanjut Butet.

Butet berterima kasih kepada Nano atas segenap ilmu dan warisan karya.

Baca juga: Kembali Aktif ke Dunia Seni, Butet Kartaredjasa Akui Belum Sehat 100 Persen

"Mas Nano, terima kasih untuk segenap ilmu dan energi yang telah mas suntikkan kepadaku. I love you. Selalu mengenangmu," ungkap Butet.

"Mari kita mewarisi apinya. Bukan abunya. Sumangga Gusti," lanjutnya.

Sebagai informasi, Nano meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker paru-paru beberapa waktu belakangan ini.

Baca juga: Butet Kartaredjasa Sebut Tampil di Atas Panggung Bisa Semangati Hidupnya

Kanker paru-paru membuat Nano kesulitan bernapas, susah bergerak dan merasa sesak hingga akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Berdasarkan informasi keluarga, jenazah Nano akan dimakamkan pada Sabtu (21/1/2023).

Nano Riantiarno dikenal sebagai seorang aktor, penulis, sutradara, wartawan, dan tokoh teater Indonesia.

Pada 1977 Nano Riantiarno mendirikan Teater Koma dan dia juga sempat ikut mendirikan Teater Populer sebelumnya pada 1968.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi