Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kekecewaan Tamara Bleszynski Usai Sidang hingga Ungkap Cerita Saat Ayah Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Artis Tamara Bleszynski usai menghadiri sidang gugatan wanprestasi dari kakaknya, Ryszard Bleszynski, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (22/2/2023).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang wanprestasi antara Tamara Bleszynski dan Ryszard Bleszynski pada Rabu (22/2/2023).

Dalam persidangan kali ini, Tamara sebagai pihak tergugat untuk pertama kalinya hadir di PN Jakarta Selatan.

Menurut pantauan Kompas.com, Tamara menggunakan pakaian serba hitam, lengkap dengan kacamata warna yang serupa.

Baca juga: Cerita Tamara Bleszynski Saat Ayahnya Meninggal Dunia dan Diminta Bayar Biaya Pengobatan

Tidak sendiri, Tamara didampingi oleh kuasa hukumnya, Djohansyah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kecewa

Kendati demikian, kehadiran Tamara tidak membuahkan hasil.

Pasalnya, Ryszard tidak hadir sehingga persidangan harus ditunda.

Dengan begitu, Tamara harus menelan kekecewaan.

"Ya sedih ya, karena kan saya yang tergugat, semestinya yang menggugat saya datang dong, gitu," kata Tamara Bleszynski.

Baca juga: Tamara Bleszynski Pertanyakan Rasa Kemanusiaan ke Kakaknya Ryszard Bleszynski

2. Datang dari Bali dan titipkan anak

Kekecewaan yang mendalam dirasakan oleh Tamara Bleszynski karena ia rela terbang dari Bali ke Jakarta demi menghadiri persidangan.

Terlebih, Tamara harus menitipkan anaknya, Leon Blezynski Lewis, kepada sahabatnya.

"Saya sudah jauh-jauh saya datang, saya tinggalin kerjaan saya, bahkan anak saya, Kenzou, saya meminta sahabat saya untuk menjaga karena saya harus hadir," tutur Tamara Bleszynski.

"Saya sedih kenapa justru yang menggugat saya Rp 34 miliar, yang ingin menyita warisan saya, hadir pun tidak, sedih," ujar Tamara Bleszynski melanjutkan.

Baca juga: Tangis Tamara Bleszynski Pecah, Kecewa Kakak Tak Hadiri Mediasi

3. Mempertanyakan

Menurut Tamara, apa yang dilakukan Ryszard terhadap dirinya merupakan tindakan yang sangat kejam.

Ia kemudian mempertanyakan rasa kemanusiaan kakaknya itu.

"Dan dia pun tidak hadir. Di mana rasa kemanusiaannya terhadap adiknya sendiri?" ujar Tamara Bleszynski.

4. Soal pengobatan ayah

Dalam kesempatan ini, Tamara juga menceritakan saat ayahnya, Zbigniew Bleszynski, meninggal dunia dan ia diminta membayar biaya pengobatan oleh Ryszard Bleszynski.

Baca juga: Ingin Damai dengan Ryszard, Tamara Bleszynski: Ayo Kita Selesaikan Amanah Mendiang Ayah

Tamara mengungkapkan, Zbigniew meninggal dunia pada 28 November 2001. Pada saat itu, Tamara yang memiliki seorang anak berusia 2 tahun langsung terkejut.

"Agama bapak saya Katolik, saya seorang muslim.Tapi saat bapak saya meninggal dunia di Perth, Australia, tidak langsung dikuburkan," kata Tamara.

Pasalnya, ujar Tamara, jenazah ayahnya itu harus bertolak dari Australia ke Indonesia.

"Saya yang biasanya mengantar bapak saya ke airport, sekarang (saat itu) harus menjemput kargo peti jenazah," tutur Tamara.

Baca juga: Penjelasan Kuasa Hukum Tamara Bleszynski soal Warisan yang Dikuasai Pihak Lain

Tidak sendiri, Tamara menjemput peti mati ayahnya itu bersama dua kakaknya, Jurek Bleszynski dan Teresa Bleszynski, yang saat itu belum meninggal dunia.

"Kami jemput, jenazahnya basah. Kami harus ganti bajunya. Ini adalah proses luka, 40 hari. Kemudian, di rumah duka, enggak langsung dikuburkan. Ada prosesnya, dibawa ke Gereja karena bapak saya Katolik," tutur Tamara.

"Kemudian dikuburkan. Saya dalam keadaan yang sangat duka," ujar Tamara melanjutkan.

Baca juga: Tamara Bleszynski Mengaku 19 Kali Tak Diundang ke RUPS hingga Jawaban Ryszard Bleszynski

Belum genap 40 hari setelah kepergian ayahnya, Ryszard meminta Tamara untuk membayar sebagian biaya rumah sakit Zbigniew dan membuat surat pernyataan.

"Dulu, kalau saya bisa bicara, saya mau bilang, 'mana hati nuranimu?'," kata Tamara

"Saya tidak menyangka kakak saya, Rick, tega melakukan ini (menggugat?) kepada saya. Seandainya kakak-kakak saya masih ada, tidak mungkin ini terjadi," tuturnya lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi