Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Putra Sunan Kalijaga Diduga Jadi Korban Pengeroyokan di Sekolah, Alami Lebam dan Kepala Dipukul Berulang Kali

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI
Pengacara Sunan Kalijaga di Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Senin (29/8/2022)
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Putra pengacara Sunan Kalijaga diduga jadi korban pengeroyokan di sekolahnya.

Sunan Kalijaga mendengar cerita langsung dari putranya, Sean yang mengaku dipukul di bagian kepala, wajah dan badan.

"Saya mendapat pengaduan dari putra saya, dia mengalami, mendapatkan pukulan di bagian kepala di bagian wajah dan di badan," kata Sunan dikutip dari akun @sunankalijaga_sh.

"Saya yang pasti selaku orangtua meminta tanggung jawab pihak sekolah karena itu terjadi di dalam waktu jam belajar dan juga di area sekolahan," lanjutnya.

Mendapat pengaduan dari putranya, keesokan harinya Sunan mendatangi sekolah untuk mendapat keterangan terkait hal tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Klarifikasi Sunan Kalijaga soal Ancam Pidanakan Venna Melinda, Mengaku Cuma Mau Edukasi

 

Tapi setelah bertemu wali kelas, guru BK, kepala sekolah dan pelaku yang diduga melakukan kekerasan pada putranya, Sunan justru dibuat semakin terkejut. 

Karena ternyata putranya bukan berkelahi, melainkan diduga dikeroyok dan dipukuli.

"Setelah tadi saya datang ke sekolah dan bertanya ke walo kelas, guru BK lalu kepala sekolah serta pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap putra saya," ujar Sunan.

"Saya agak sedikit kaget, ternyata posisinya bukan berantem biasa, tapi adanya dugaan dari berdasarkan interogasi tadi, bahwa diduga Sean mengalami pengeroyokan," lanjutnya.

Diungkap Sunan, dari tindakan tersebut, putranya mengalami luka lebam di mata dan dipukul di bagian kepala.

Baca juga: Bantah Jadi Kuasa Hukum Faisal, Sunan Kalijaga: Ada Kode Etik

"Yang menyebabkan lebam di matanya dan kepalanya berkali-kali terkena pukulan," ujar Sunan.

Padahal sebenarnya Sean sudah belajar ilmu bela diri sejak kecil, hanya saja dia selalu berpesan agar putranya tak bersikap sok jagoan.

"Ajarkan anak-anak kita ilmu bela diri bukan untuk menyakiti sesama tapi hanya untuk dalam keadaan terpaksa membela diri," tulis Sunan.

"Namun saat ini Sean jadi korban karena tangannya dipegangi dan mereka sekitar 6 orang anak yang diduga terlibat pengeroyokan terhadap Sean," lanjutnya.

Atas kejadian yang menimpa putranya, Sunan tak hanya meminta pertanggungjawaban pihak sekolah, karena kejadian itu berlangsung di sekolah dan masih jam belajar.

Sunan juga meminta agar segala bentuk kekerasan di sekolah dihentikan.

"Yang pasti saya ingin menyampaikan juga, stop kekerasan di lingkungan sekolah," kata Sunan.

"Karena dari sini lah akan jadi bibit-bibit seseorang menjadi kasar, arogan atau bergaya premanisme," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi