JAKARTA, KOMPAS.com- Tak ada yang tidak mengenal Murry, satu dari empat personel Koes Plus yang melahirkan banyak lagu hits sepanjang masa.
Namun siapa sangka, royalti yang diterima dari lagu-lagu ciptaan Murry bisa dikatakan tak sebanding dengan nama besarnya yang bahkan dijuluki sebagai 'hits maker'.
"Kalau kita bilang Murry Koes Plus hits maker, itu enggak cocok dengan namanya, dengan lagunya dengan pendapatannya, sangat tidak cocok," kata Rico, putra Murry seperti dikutip dari YouTube Ferdy Element.
Baca juga: Dulu Populer dengan Lagu Bukan Pujangga, Bagaimana Nasib Base Jam Usai Ditinggal Beberapa Personel?
"Aduh kecil (royaltinya), kalau diomongin (nominalnya) enak enggak sama badan-badan yang lain? Kecil sekali," ujarnya.
Dulu sebelum Rico mengurusnya, bahkan royalti yang didapat keluarga jauh lebih kecil dari sekarang.
"Gue baru tahu bokap gue paling kecil royaltinya di badan-badan royalti," ujar Rico.
Ini tentu saja jauh berbeda dengan nasib musisi legendaris di luar negeri yang bahkan bisa mewariskan royalti untuk jaminan hidup keluarganya.
Tapi untuk mengurus itu semua juga dibutuhkan usaha lebih. Terutama karena ayahnya juga tergabung dengan Koes Plus.
"Mungkin kalau gue kaya raya banget, gue enggak mikirin dapur, anak gue empat, effort gue mungkin ayok," kata Rico.
"Tapi bukan Koes Plus, gue bergerak atas nama lagu bokap. Gue enggak bisa mengatasnamakan Koes Plus, gue Plus-nya," ucap Rico.
"Jadi atas nama pak Murry ngurusnya semua, butuh effort," lanjutnya.
Meskipun masih terus mengurus royalti lagu-lagu ciptaan ayahnya, Rico sejauh ini sudah mendapatkan sekitar 200 lagu ciptaan Murry.
Sehingga kini pendapatan royalti ayahnya bisa jadi terbesar di Koes Plus.
"Sampai hari ini masih mencari, dan ini bertambah terus, jadi dari 69 lagu, sekarang hampir mau 200," ujar Rico.
"Sekarang bokap gue paling gede (royaltinya)," ucap Rico diiringi tawa.