Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Banyak yang Cover Lagunya di YouTube, Tompi: Gue Enggak Ambil Pusing

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Musisi Tompi saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2023).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Tompi mengaku tak mengambil pusing menanggapi beberapa musisi yang meng-cover lagunya di YouTube.

"Gue enggak ambil pusing. Memang agak ramai kemarin," kata Tompi ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2023).

Tompi menambahkan, dia tak terlalu bergantung sepenuhnya pada musik, mengingat dia juga seorang dokter kecantikan.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Tompi Rilis Ulang Lagu Ada Anak Bertanya pada Bapaknya

"Agak beda, mungkin karena gue pada dasarnya enggak bergantung hidup gue di musik doang. Jadi mungkin gue agak sedikit cuek sama itu," lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di sisi lain, pelantun "Menghujam Jantungku" senang karena beberapa musisi yang ingin merilis ulang lagunya izin terlebuh dahulu.

"Ada beberapa musisi YouTube yang minta izin cover lagu gue okein kok," ucap Tompi.

Baca juga: Tompi Soroti Akar Masalah Ahmad Dhani dan Once soal Royalti Lagu

Namun, Tompi juga tak menyalahkan musisi yang menuntut royalti dari karyanya apabila dirilis ulang.

"Tapi kan teman-teman musisi lain ada yang hidupnya di menciptakan lagu doang. Jadi buat mereka yang menuntut, gue rasa sah. Itu hak dia. Itu kekayaan intelektual yang dapat tempat khusus," tutur Tompi.

Tompi juga menyoroti penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2021 Tentang Royalti Musik, terutama peran LMKN dalam penerapan peraturan tersebut.

Baca juga: Lirik Lagu Makan Teman, Singel dari Tompi

Tompi menilai bahwa LMKN masih kurang transparan.

"Justru gue rasa problemnya di LMKN. Dari mana lu tahu yang mereka laporin bener, atas dasar apa, sampling, mana samplingnya? Kita juga enggak pernah lihat," ungkap Tompi.

"Jadi masih terlalu abu-abu sih, karena sistemnya kurang transparan. Terakhir mereka mau pakai instrumen tambahan supaya bisa menghitung secara realtime penggunaan lagu di hotel dan lainnya," lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi