Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Usman Hamid Rilis Lagu Rock Sa Kong Sa, Kritisi Kebobrokan Penegakan Hukum dan HAM

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Usman Hamid (foto stok)
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis dan advokat Usman Hamid merilis lagu solo pertamanya yang bergenre rock, “Sa Kong Sa”.

Lagu ini bentuk kritiknya terhadap tunggang-langgangnya situasi hukum di Tanah Air belakangan ini.

“Sa Kong Sa” memuat kritik seputar perilaku kehidupan pejabat yang kerap berfoya-foya dari uang pajak, pungutan, dan setoral illegal di kalangan aparat pemerintahan serta pelaku bisnis.

Baca juga: Usman Hamid Tolak Gabung Tim Ad Hoc Kasus Munir, Ketua Komnas HAM: Kami Hormati meski Kaget

Selain itu, juga kritik terhadap kekerasan aparat dalam Tragedi Kanjuruhan dan pembunuhan polisi junior secara sadis di luar hukum.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Karya musik ini adalah ekspresi resah saya atas situasi hukum dan politik negara. Di luar itu, saya mencoba menuangkan hasrat musik rock yang tumbuh sejak masih sekolah,” kata Usman saat acara peluncuran lagunya di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (31/3/2023).

“Sa Kong Sa” adalah istilah bahasa Mandarin yang artinya 303. Ini merupakan sebutan untuk sebuah konsorsium praktik judi yang masih illegal di Indonesia.

Baca juga: Usman Hamid Tolak Jadi Anggota Tim Ad Hoc Kasus Pembunuhan Munir

Isu ini sempat mencuat dalam kasus Nofryansah Joshua Hutabarat yang kematiannya masih menyimpan misteri terkait sebab musababnya.

Lagu ini banyak dipengaruhi musik rock alternatif seperti Guns n' Roses dan Rage Against The Machine. Digarap sendiri oleh Usman sejak November 2022.

Dengan bantuan sahabat-sahabatnya, Usman membuat video klip sederhana untuk “Sa Kong Sa”, berkonsep hitam putih tanpa menampilkan sang pencipta lagu.

Uniknya, syuting video klip ini hanya menggunakan ponsel Usman.

Dalam acara rilis lagu solonya, Usman ditemani oleh mantan vokalis Dewa19 Once Mekel dan Fajar Merah, musisi muda yang merupakan putera dari penyair Wiji Thukul.

Wiji Thukul diculik dan dihilangkan pada tahun 1997-1998.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi