Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Muncul Rumor Orang Ketiga, Pangeran William Disebut Tak Mungkin Bercerai dari Kate Middleton

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ANDREW O'BRIEN
Dalam foto selebaran ini yang disediakan oleh Gereja Skotlandia, Pangeran William dan Kate dari Inggris, Duchess of Cambridge menghadiri upacara penutupan Sidang Umum di Edinburgh, Kamis, 27 Mei 2021.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Di tengah munculnya kabar perselingkuhan Pangeran William dengan seorang wanita yang diduga Rose Hanbury hingga kencangnya rumor Kate Middleton yang ingin bercerai, publik diingatkan kembali pada pesan mendiang Ratu Elizabeth pada William.

Mendiang Ratu Elizabeth pernah memberi peringatan pada William dan adiknya, Harry, sudah cukup perceraian terjadi di keluarga kerajaan.

Seperti diketahui, Ratu tampak tidak bahagia dengan sejumlah perceraian yang terjadi di anggota keluarga kerajaan.

Selain Pangeran Charles, yang kini telah naik takhta menjadi Raja Charler, Puteri Anne, Pangeran Andrew juga bercerai.

Baca juga: Diisukan Jadi Orang Ketiga di Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, Siapa Rose Hanbury?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat memberi pesan itu William sedang berpacaran dengan Kate Middleton, sementara Harry sedang terlibat hubungan romantis dengan Chelsy Davy.

Ajudan Istana Buckingham mengatakan pada Sunday Express tentang pendapat Ratu itu.

"Ratu adalah kepala Gereja dan dari segi prinsip dia menentang perceraian kerajaan," kata sumber tersebut.

"Namun, dia telah menyaksikan perceraian tidak hanya dari saudara perempuannya, Puteri Margaret, tetapi juga dari tiga anaknya," lanjutnya.

Karena itu, Ratu merasa sudah cukup perceraian terjadi di anggota keluarga kerajaan.

"Dia sekarang merasa, terus terang, itu sudah cukup," kata sumber.

Baca juga: Fakta di Balik Rumor Perselingkuhan Pangeran William

"Dia tidak ingin menyebutkan nama, tetapi dia bersikeras bahwa tidak akan ada lagi perceraian kerajaan selama masa pemerintahannya," imbuhnya.

Tidak sulit meyakinkan Pangeran William untuk melakukan apa yang dikatakan Ratu karena William tidak ingin pernikahannya sama dengan pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana.

William bahkan sempat menunda dan menolak untuk ditekan ke altar, hingga Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II memberinya ultimatum tentang Middleton. 

Karena saat itu mereka sudah bersama selama lebih dari lima tahun dan William masih belum melamar. 

Lebih lanjut sumber itu mengatakan, perceraian dianggap bertentangan dengan didikan Ratu.

"Konsep perceraian bertentangan dengan seluruh asuhan Ratu, yaitu tentang tugas dan tentang keprajuritan dalam menghadapi kesulitan," kata sumber.

"Dia mewarisi banyak pandangannya dari ibunya, yang terluka oleh skandal Raja Edward dan Wallis Simpson," lanjutnya.

Edward VIII turun tahta untuk menikahi janda cerai Amerika Wallis Simpson pada Desember 1936.

Selain pesan dari Ratu, posisi Kate Middleton dianggap cukup penting bagi masa depan keluarga kerajaan Inggris.

Mantan kepala pelayan Putri Diana, Paul Burrell mengatakan, keluarga kerajaan Inggris akan runtuh jika Middleton memutuskan untuk menceraikan Pangeran William.

"Kate berada dalam posisi yang luar biasa karena semuanya bergantung padanya, sungguh," kata Paul.

"Masa depan ada pada Kate dan itu adalah tanggung jawab yang sangat besar, karena jika dia memutuskan bahwa dia tidak ingin menjadi bagian dari pernikahannya lagi, maka saya pikir keluarga kerajaan akan runtuh," lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi