JAKARTA, KOMPAS.com- Konten YouTube Samuel Christ ramai dibicarakan setelah potongan video ucapan food vlogger Magdalenaf viral di media sosial.
Seolah tak ingin persoalan semakin panjang dan menyudutkan Magdalena, Samuel memberikan klarifikasi melalui akun media sosialnya.
Samuel menjelaskan bahwa arah ucapan Magdalena dalam kontennya itu bukan meminta dijamu atau diberikan makanan gratis saat sedang review makanan.
"Terjadi kesalahpahaman yang akhirnya menimbulkan kesan bahwa food vlogger Mgdalenaf meminta makanan gratis dan bayar hanya dengan exposure dan meminta diberikan pelayanan istimewa," tulisnya di akun @samuelchrist.
Baca juga: Curhat Dipandang Sebelah Mata Saat Review Tempat Makan, Food Vlogger Magdalena Justru Banjir Cibiran
"Maksud sebenarnya adalah, Mgdalenaf selalu berinisiatif melakukan pembayaran setiap meliput UMKM kuliner, tapi seringkali dikira minta makan gratisan," lanjutnya.
Kemudian Samuel juga menjelaskan bagian di mana Magdalena menunjukkan jumlah followers-nya kepada pemilik tempat makan.
"Penunjukan jumlah followers kepada pelaku UMKM kuliner merupakan prosedur perusahaan yang dilakukan supaya pelaku UMKM yang belum mengenal media Mgdalenaf dapat mengerti tujuan digitalisasi atau promosi gratis yang akan dilakukan," jelasnya.
"Magda mempunyai visi dan misi membantu UMKM kuliner tidak hanya dalam digitalisasi tapi juga permodalan bahkan bernilai hingga puluhan/ ratusan juta," lanjutnya.
Baca juga: Sosok Ria SW, Food Vlogger yang Ramai Dipuji Usai Viral Pernyataan Magdalena
Terakhir, Samuel juga meminta maaf karena kontennya itu telah membuat Magdalena ramai dibully.
"Saya Samuel Christ ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada kak @mgdalenaf dan seluruh pihak yang telah dirugikan dengan konten podcast yang terupload di chanel Samuel Christ," tulisnya.
"Mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi," lanjutnya.
Sebagai informasi, video yang viral di media sosial tersebut memperlihatkan Magdalena yang menceritakan sisi lain profesinya sebagai food vlogger di Indonesia.
"Aku pernah ya ini fun fact, baru tahun lalu, aku datang ke tempat makan, aku udah nunjukin follower aku berapa, bisa bantu sejauh apa," kata Magdalenaf.
"(Dijawab) iya tapi ini kan bisnis, saya dikasih apa," lanjutnya menirukan respons pemilik tempat makan.
Sambil tertawa, Magdalenaf menceritakan pemikirannya ketika mendapat respons seperti itu dari pemilik tempat makan.
"Dalam hati 'pak ini nilainya tidak ternilai loh. Kalau misal lo disuruh bayar ke gue, bisa bayar berapa,'" kata Magdalenaf sambil terkekeh.
Kejadian yang menurutnya tidak hanya sekali dua kali dialaminya itu membuat Magdalena merasa profesinya sebagai food vlogger di Indonesia belum begitu dihargai.
"Itu sering banget, aku tuh masih sering dipandang sebelah mata banget. Apalagi temen-temen aku yang lebih kecil lagi secara media, aku sering banget dapat cerita kayak ditolak gitu," ujarnya.
"Terus pada datang review restoran, dibiarin aja, enggak dijamu. Pikir aku, kok enggak ada kelasnya banget ya food vlogger di sini," imbuh Magdalenaf.