Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Usai Ramai Curhatan Food Vlogger Magdalena, Chef Arnold: Jangan Ngemis Makan Gratis, Jangan Ngemis Minta Review

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Chef Arnold saat Grand Opening Mangkok Ku di Tanjug Duren, Jakarta Barat, Sabtu (20/7/2019).
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia


KOMPAS.com – Juru masak selebritas Chef Arnold Poernomo turut beropini atas keriuhan di media sosial usai ramai curhatan food vlogger Magdalena.

Chef Arnold tak mau hanya melihat dari satu sisi. Juri kontes masak MasterChef Indonesia ini ingin melihat dari sisi food vlogger, pemilik bisnis food and beverage (F&B), dan lainnya.

Menurut Chef Arnold, food vlogger dan pemilik bisnis F&B sebenarnya saling membutuhkan.

“Apakah F&B yang baru butuh eksposure? Pastinya. Apakah food vlogger butuh konten? Pastinya,” tulis Chef Arnold di akun Twitter-nya, dikutip pada Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Pesan Chef Arnold untuk Food Vlogger: Harus Paham Bisnis dan Profesi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, sering kali, kata Chef Arnold, ada salah satu pihak yang merasa punya peran dan fungsi lebih besar.

Agar tidak saling merugikan dan tetap menjaga sikap profesional, Chef Arnold berpesan agar food vlogger punya cara pendekatan yang membuat pemilik bisnis F&B merasa didukung untuk berkembang.

“Toh kalau sudah kenal dengan pemilik resto atau in my case pastinya akan kasih extra food dll, or event discount karena apa? Supaya mereka tahu kita apresiasi mereka. Supaya kalau ada yang kurang mereka bisa lebih halus komennya,” tulis Chef Arnold.

Baca juga: Chef Arnold Buka Suara Usai Curhatan Food Vlogger Magdalena Ramai: Paling Benar Memang Bayar

Selain itu, Chef Arnold melihat pendekatan yang lebih profesional akan membawa dinamika yang positif untuk semua pihak meski itu kritik sekalipun.

“Supaya build network ke depan kalau ada special menu atau acara yang special ke depan harinya. Jangan baper kalau ada yang kurang toh, namanya setiap orang mempunyai selera yang berbeda-beda, bad reviews itu selalu bagus untuk kita bisa improve,” ucap Chef Arnold.

Tak lupa, koki berusia 34 tahun ini juga memberi pesan kepada para pemilik bisnis F&B.

Menurut Chef Arnold, profesi food vlogger yang tumbuh seiring perkembangan teknologi juga tak boleh dikesampingkan.

Baca juga: Awal Mula Food Vlogger Magdalena Banjir Cibiran hingga Dikomentari Bintang Emon

Sebab, food vlogger adalah bentuk lain dari pengulas makanan yang memang sudah ada sejak lama, tetapi cara mengulasnya berbeda karena perkembangan zaman.

“Sebagai F&B owner, zaman sudah beda karena dunia digital yang sangat luas, eksposur juga bagus, tapi jangan malu untuk menolak atau baper juga dengan kritikan karena semua masukan yang baik dan buruk,” ucap Chef Arnold.

Terakhir, kata Chef Arnold, intinya baik food vlogger maupun pemilik bisnis F&B harus saling memahami profesi dan bisnis masing-masing agar tahu porsinya sampai mana dan apa saja.

“Intinya juga jangan ngemis untuk mau makan gratis ke tempat hype or baru (untuk food vlogger). Intinya juga jangan ngemis untuk minta di-review supaya tempatnya ramai (untuk pemilik bisnis F&B),” tutup Chef Arnold.

Baca juga: Curhat Dipandang Sebelah Mata Saat Review Tempat Makan, Food Vlogger Magdalena Justru Banjir Cibiran

Diketahui, keriuhan soal food vlogger berawal dari Magdalena Fridawati menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi food vlogger.

Magdalena curhat saat menjadi narasumber di podcast kanal YouTube Samuel Christ.

Magdalena curhat tentang dirinya pernah dipandang sebelah mata setelah mencoba makan gratis dengan menunjukkan jumlah followers-nya, tetapi mendapat respons yang kurang berkenan bagi Magdalena.

Potongan video curhat Magdalena tersebut lalu viral di media sosial, Magdalena pun mendapatkan kritik dari warganet.

Baca juga: Niat Baik Bantu UMKM Selama Pandemi Covid-19, Food Vlogger Magdalena Justru Ditipu

Banyak yang menilai cara Magdalena dalam melakoni profesi food vlogger keliru.

Namun demikian, ada pula yang menganggap curhatan Magdalena tak perlu dihiraukan, apalagi sampai riuh, karena itu opini pribadi meskipun dirasa kurang menyenangkan banyak orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi