JAKARTA, KOMPAS.com - Suga BTS debut sebagai artis solo dengan album D-DAY pada Jumat (21/4/2023). Album itu berisi 10 lagu dengan lagu utamanya, "Haegeum".
Pada hari yang sama juga, dia juga merilis film dokumenter bertajuk SUGA: Road to D-DAY di Disney+ Hotstar.
Film dokumenter tersebut menggambarkan perjalanan Suga sebagai seorang idol dan musisi serta bagaimana dia mendapatkan inspirasi untuk album solonya.
Baca juga: Review: Film Dokumenter SUGA: Road to D-DAY, Perjalanan Suga BTS Mencari Inspirasi untuk Album Solo
Berikut rangkuman Kompas.com.
Artis musik bernama lahir Min Yoongi itu menilai dia lebih cepat dibandingan anak-anak seusianya.
Suga mengaku dia sebenarnya tidak ingin dewasa karena ingin terus bermimpi.
"Yang saya mau dulu adalah terus bermimpi. Saya sering mengatakan kepada member BTS, 'kamu menjadi orang dewasa ketika kamu berhenti bermimpi'. Saya sering mengatakan itu," ucap Suga.
Baca juga: Di SUGA: Road to D-DAY, Suga BTS Ungkap Tak Mau Tumbuh Dewasa, Kenapa?
Suga mengaku kini ia tidak punya mimpi sehingga dia terus bertanya kepada diri sendiri apa yang perlu dia impikan.
KebahagiaanSebagai member BTS, Suga telah meraih kesuksesan dan kekayaan. Meskipun demikian dia berpendapat semua itu bukan sumber kebahagiaan.
"Tidak ada satupun dari semua itu yang membuat hidup bahagia," ujar Suga BTS.
Suga mencoba meyakinkan bahwa semua kemewahan tersebut bukan pemuas hatinya.
Baca juga: Suga BTS Bicara Definisi Bahagia di Dokumenter SUGA: Road to D-DAY
"Anda mungkin bilang, 'Hei, kamu telah berhasil sukses itulah mengapa kamu bisa berkata begitu'. Ya, karena itulah saya bisa mengatakan kepada kalian bahwa itu bukan bagian yang menyenangkan," ungkap Suga.
Bahagia dari membuat laguSejak awal bergabung dengang BigHit Music (sebelumnya BigHit Entertainment), Suga ingin menjadi produser musik.
Ternyata selain menjadi produser musik, Suga akhirnya bergabung dalam BTS yang merupakan grup idol Kpop.
Baca juga: Suga BTS Ungkap Hubungan Album Debutnya dengan 2 Mixtape Terdahulu di Dokumenter Road to D-Day
"Saya sangat muak dengan lagu dan berpikir untuk meninggalkannya ratusan kali dalam sehari. Namun kemudian saat kami bertemu saya bisa bekerja 12 atau 13 jam sehari," tutur Suga.
"Begitulah kesenangan ini. Membuat lagu bisa sebahagia itu, tetapi kenapa harus menjadi pekerjaan?" pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.