Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD
Bergabung sejak: 25 Sep 2022

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Harry Belafonte dan Kekuatan Lagu "Scarlet Ribbon"

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Harry Belafonte
Editor: Sandro Gatra

TIDAK kurang dari Presiden Joe Biden, Barack Obama, Wapres Kamala Harris dalam waktu bersamaan telah memberikan penghormatan atas meninggalnya Harry Belafonte.

Sebagaimana dilansir USA Today, 25 April 2023, dalam laporan bertajuk Joe Biden, Barack Obama, Oprah Winfrey, more remember Harry Belafonte: A trailblazer and hero.

Presiden Joe Biden menyatakan bahwa dia dan istrinya, Ibu Negara Jill Biden,"sedih atas meninggalnya seorang pelopor Amerika yang menggunakan bakatnya, ketenarannya, dan suaranya untuk membantu menebus jiwa Bangsa."

Biden menyatakan, bahwa Harry Belafonte telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendobrak batasan dan menjembatani perbedaan.

Pencapaian Harry Belafonte melegenda dan warisan pembelaannya yang blak-blakan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap martabat manusia akan bertahan. Dia akan dikenang sebagai orang Amerika yang hebat, tutup Biden.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USA Today lebih lanjut melaporkan bahwa mantan Presiden Barack Obama juga mengenang Belafonte.

Obama menyebutnya sebagai "legenda pemecah penghalang, yang menggunakan platformnya untuk mengangkat orang lain. Dia menjalani kehidupan yang baik, mengubah seni sambil juga membela hak-hak sipil. Dan dia melakukan semuanya dengan senyum dan gayanya yang khas. Michelle dan saya mengirimkan cinta kami kepada istri, anak-anak, dan penggemarnya," lanjut Obama.

USA Today juga mengutip pernyataan Wakil Presiden Kamala Harris yang menyatakan bahwa Belafonte "adalah salah satu suara terkuat bangsa AS untuk perubahan."

"Seperti semua patriot sejati, Harry Belafonte memiliki kemampuan untuk melihat apa yang bisa terjadi dan memiliki keberanian untuk bekerja mewujudkan visi itu. Dia berjuang untuk membantu Amerika mencapai cita-cita tertinggi: martabat, kesetaraan, dan keadilan untuk semua," lanjutnya.

Musisi hebat

Kebanyakan orang selama ini mengenal Belafonte sebagai penyanyi dan aktor tenar. Nyatanya ia juga adalah tokoh antirasial AS.

Harry meninggal dunia di rumahnya di Manhattan, dalam usia 96 tahun. Sebagaimana dilansir Washington Post dalam laporan bertajuk Harry Belafonte, barrier-smashing entertainer and activist, dies at 96, 25 April 2023, bahwa Harry Belafonte meninggal karena gagal jantung kongestif.

Washington Post lebih lanjut menyatakan, Harry menggunakan kekayaan dari hasil kiprah kesenimanannya untuk membiayai gerakan hak-hak sipil dan hak asasi manusia di seluruh dunia.

Harry mengungkap adagium “the role of art isn’t just to show life as it is but to show life as it should be.” Peran seni bukan hanya untuk menunjukkan kehidupan apa adanya, tetapi untuk menunjukkan kehidupan sebagaimana mestinya.

Masih menurut Washington Post, Harry juga menggunakan pengaruhnya untuk mempromosikan perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan dan bantuan kelaparan melalui upaya seperti rekaman dan konser "We Are the World" pada 1985.

Lebih lanjut Harry pernah menyatakan, “Saya bukan seniman yang menjadi aktivis, Saya adalah seorang aktivis yang menjadi seorang seniman.”

Harry sukses antara lain lewat Albumnya pada 1956 "Calypso" yang terjual lebih dari 1 juta copy. Prestasi ini membuatnya menjadi saingan Elvis Presley di tangga musik pop dan mendorong minat dunia pada musik bernuansa Karibia.

“Belum pernah ada penyanyi yang populer di kalangan penonton kelas menengah kulit putih dan juga penonton kulit hitam,” kata kritikus budaya dan cendekiawan Henry Louis Gates Jr. dalam wawancara.

"Scarlet Ribbon"

Harry adalah salah satu bintang pop Afrika-Amerika paling sukses dalam sejarah. “Scarlet Ribbons“ adalah salah satu lagu hitnya. Lagu ini juga sangat populer di Indonesia.

Selain dibawakan Harry, lagu ini juga dinyanyikan dengan sangat bagus oleh Band asal Belanda The Cats. Warna vokal Harry sangat cocok dengan tema lagu ini.

Sebagaimana dilansir Wikipedia, lagu ini berkisah tentang seorang ayah yang mendengar anak perempuannya berdoa sebelum tidur, yang ingin memiliki pita merah untuk rambutnya.

Sang ayah hari itu rupanya lupa membeli pita pesanan sang putri. Pada malam hening di musim dingin itu, semua toko sudah tutup dan pita tak ditemukan.

Sang ayah gundah, hingga tak bisa tidur. Saat menjelang fajar, sang ayah kembali mengintip sang anak di kamar tidurnya, dan kaget mendapati pita merah yang cantik ada di samping anaknya yang tertidur pulas. Sang ayah tidak mengetahui dari mana asalnya.

Penulis lagu ini Evelyn Danzig dan penulis lirik Jack Segal, sukses membuat lagu ini layaknya bertutur.

Menceritakan secara proposisi-hipotetik peristiwa dalam bait-bait lirik diiringi irama dan melodi yang membuat pendengarnya hanyut dalam cerita tak biasa, yang mencerminkan ketulusan itu.

Lagu ini juga ternyata favorit Mantan Wapres Boediono, dan sering beliau nyanyikan pada even tertentu, salah satunya pada momen bersama para wartawan.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, 4 September 2013, dalam laporannya dengan judul "Sehari Penuh Keakraban di Istana Cipanas,” Boediono menutup acara dengan menyanyikan lagu lawas berjudul ”Scarlett Ribbon” itu.

Hak Cipta

Lagu sebagai objek hak cipta memang telah mendekatkan berbagai bangsa tanpa tersekat. Harry Belafonte telah membuktikan hal itu.

Penyanyi tenar itu telah membuktikan bahwa kekuatan karya seni dan vokalnya bisa dijadikan instrumen kemaslahatan sosial budaya dan hak-hak sipil.

Hak cipta juga tidak semata terpaku pada hak eksklusif atau hak ekonomi semata, tetapi lebih jauh sebagai alat diplomasi budaya dan kemanusiaan.

Banyak lagu yang diciptakan selain menjadi hiburan tetapi juga memberi kemaslahatan ekonomi, dan sosial untuk banyak orang. Dalam konteks ini saya ingin mengatakan bahwa komposer lagu adalah “pahlawan” seni untuk kemaslahatan masyarakat.

Salah satu ukuran sukses seorang pencipta lagu, adalah ketika lagunya terdiseminasi secara luas, didengar, bahkan dinyanyikan oleh begitu banyak orang melintasi batas negeri, seperti halnya lagu ini.

Tentu sesuai international best practices dan prinsip-prinsip hukum umum (General Principles of Law).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi